Atas Alasan Ini Ketua INAPGOC Harapkan Venue Menambak Tetap di Jakarta
Raja Sapta Oktohari kembali menegaskan venue menembak untuk Asian Para Games harus berada di Jakarta
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua panitia penyelenggara Asia Para Games 2018 (INPAGOC), Raja Sapta Oktohari kembali menegaskan venue menembak untuk Asian Para Games harus berada di Jakarta karena sesuai dengan Instruksi Presiden.
Namun, menurutnya keputusan tersebut akan kembali dibicarakan dengan Kementerian PUPR yang dalam hal ini berkwajiban penuh dalam membangun infrastruktur baik untuk ajang Asian Games dan Asian Para Games.
“Ya, masih perlu diskusi duduk bareng dengan PUPR. Pastinya kalau keluar dari DKI ternyata tidak bisa. nah menambak ini cabor yang lolos kualifikasi jadi harus cari solusi agar tetap terlaksana. paling memungkinakam sesuai Inpres ya lapangan tembak GBK. saya kira kami dari INAPGOC akan terus komunikasi dengan PUPR. saya yakin bisa di Jakarta,” kata Okto dalam jumpa pers Seminar CdM di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Rabu (11/4/2018).
Sebelumnya, Dirjen Cipta Karya, Sri Hartoyo mengatakan bahwa alasan PUPR menunjuk venue menembak Asian Para Games ke kawasan olahraga Jakabaring, Palembang dikarenakan waktu renovasi venue di Jakarta sudah tidak memungkinkan, namun hal itu pun akan kembali didiskusikan.
“Kalau renovasi di Jakarta, apa waktunya cukup? karena ada pekerjaan administrasi, pelelangan, baru kami kerjakan. Tapi coba diskusi lagi. di Cilodong bisa, kalau menyesuaikan inpres akan kami koordinasikan pasti ada solusi. dari waktu yang tersedia (di GBK) tidak cukup 5 bulan ini. lelang 1,5 bulan , proyek selesai tidak 3 bulan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Okto pun mengatakan apabila venue menembak dipindah atau diadakan di Jakabaring, konsekuensinya akan berdampak pada pembekakan anggaran.
“Ya, yang bermasalah tinggal venue menembak, perhitungan berapa lama (renovasi) harus simulasi, belum tahu. Kalau tidak ada solusi dan pindah ke jakabaring konsekuensi banyak. Anggaran pasti bengkak dan tidak mungkin satu saja di Palembang,” kata Okto.
Sementara itu, opsi Venue di daerah Cilodong pun menurut Okto juga sangat bagus, tapi balik lagi hal itu masih akan berbenturan dengan Inpres yang menetapkan seluruh penyelenggaraan Asian Para Games hanya bertepat di Jakarta.
“Cilodong bagus, infrastruktur sudah siap semua. masalahnya tidak bisa keluar dari inpres. Lamaan mengubah inpres, sekitar enam bulan daroada renovasi itu pun bukan reovasi besar,” pungkasnya.