TRIBUNNEWS.COM, BLAOVGRAD - Setelah diistirahatkan dari sesi latihan pagi, enam pegulat putri dari Timnas Gulat Indonesia yang disiapkan ke Asian Games Indonesia Jumat (27/4/2018) sore kembali menjajal kerasnya matras Milirary Academy yang menjadi santapan sehari-hari selama menjalani latihan bersama di Blaovgrad, Bulgaria, ini.

Enam pegulat putri Indonesia, yakni Dewi Ulfah, Dewi Athiya, Ridha Wahdaniyati, Eka Setiawati, Desi Sinta, dan Mutiara Ayuningtyas yang termuda, melakukan simulasi secara bergantian dengan sembilan pegulat dari Bulgaria.

Materi latihan bersama sore ini, pemanasan, pemantapan teknik selama 10 menit, dan sparring-combinasi tiga menit kali dua set.

Ini merupakan latihan terakhir bersama antara timnas gaya bebas putri Indonesia dengan tim gulat Bulgaria yang akan segera terjun di Kejuaraan Eropa 2018 di Kaaspisk, Rusia.

Pasalnya, Sabtu (28/4) timnas putri Indonesia sudah harus bergabung dengan rekan-rekannya dari tim gaya bebas putra dan gaya grego.

"Besok siang kita sudah meninggalkan Blaovgrad, berkumpul dengan yang lainnya di Vitosha," ujar Fathur Rahman, pelatih tim putri.

Peter Kabasov, pelatih kepala timnas putri Bulgaria, sebenarnya masih mengajak latihan bersama pada Sabtu pagi. Namun, kata Fathur, waktunya terlalu mepet untuk dipakai latihan di matras. "Besok pagi kita jogging saja di seputar hotel," jelas Fathur Rahman.

Peter Kabasob sendiri baru akan membawa pemainnya ke Kejuaraan Gulat Eropa di Kaaspisk, Rusia, pada Minggu (29/4).

Dari sembilan pemain yang sehari-harinya berlatih bersama pegulat putri Indonesia, hanya enam orang yang dibawanya.

Latihan bersama timnas putri Indonesia dan Bulgaria di Blsovgrad sejak awal memang hanya dilaksanakan selama lima hari. Demikian juga dengan tim gaya bebas putri yang dikonsentrasikan di Vitosha, tim gaya grego yang berlatih di kota Samakov.

Setelah berlatih bersama selama masing-masing lima hari dengan para pegulat nasional Bulgaria, mereka kemudian berkumpul bersama di kota Vitosha.