TRIBUNNEWS.COM, SOFIA - Timnas Gulat Indonesia yang disiapkan ke Asian Games 2018, Selasa (1/5/2018) melakukan dua kali latihan di matras, di Gedung Pusat Pelatihan Gulat Bulgaria, di Sofia.

Seusai latihan sesi pagi, Timnas Gulat Indonesia boyongan dari Hotel Bansko ke Hotel Diana.

"Kami latihan dulu baru pindah hotel lagi," kata Zulhaidir, pelatih asal Kalimantan Selatan yang menangani enam pegulat gaya bebas putra, Selasa sore.

Zulhaidir menuturkan, latihan Selasa pagi dijalani dengan penuh semangat dan suasana riang. Salah satu penyebabnya adalah, mereka akan mendapatkan tempat tinggal yang lebih baik hingga proses pelatihan di Bulgaria tuntas, yakni pertengahan Juli mendatang.

Ke-18 pegulat terbaik tanah air ini sebelumnya sempat tinggal di Hotel Bansko selama satu hari. Setelah sempat tinggal satu hari secara bersama-sama di Hotel Vitosha Park, Federasi Gulat Bulgaria menempatkan mereka di Hotel Bansko pada Minggu (29/4).

Hal ini membuat Zulhaidir dan tiga pelatih lainnya, yakni Buyamin, Edem Abduraimov dan Fathur Rahman, mempertanyakan sekaligus mengajukan protes ke Federasi Gulat Bulgaria.

Pasalnya, kondisi Hotel Bansko kurang layak, dan selain itu jarak tempuh ke tempat latihan amat jauh, dengan bus dicapai setengah jam.

Hanya semalam di Bansko, Timnas Gulat Indonesia yang terdiri dari 18 pegulat dan empat pelatihnya dipindahkan kembali, kali ini ke Hotel Diana yang jauh lebih nyaman dan refresentatife.

"Kita tinggal jalan kaki saja ke tempat latihan. Waktu istirahat anak-anak jadi tidak terbuang banyak," ucap Zulhaidir.

Pada dua kali sesi latihan Selasa ini ke-18 pegulat berlatih bersama-sama di matras, baik enam pegulat gaya bebas putra, enam pegulat gaya grego dan enam pegulat gaya bebas putri.

Ikut serta juga para pegulat nasional Bulgaria yang tidak diikutkan ke Kejuaraan Eropa di Kaaspisk, Rusia, 30 April-6 Mei mendatang.