Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Dedeh Erawati Berpacu dengan Waktu

Namun demikian, tidak bagi Dedeh Erawati, pelari gawang kebanggaan Indonesia. Menjelang usia 40 tahun, Dedeh Erawati terus berpacu dengan waktu

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Dedeh Erawati Berpacu dengan Waktu
TRIBUN/DANY PERMANA
Atlet atletik nasional Dedeh Erawati 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi seorang atlet, usia menjelang 40 tahun termasuk tua. Namun demikian, tidak bagi Dedeh Erawati, pelari gawang kebanggaan Indonesia.

Menjelang usia 40 tahun, Dedeh Erawati terus berpacu dengan waktu untuk meraih prestasi.

Dedeh Erawati akan berusia 39 tahun pada 25 Mei nanti. Di senja kariernya, Dedeh tak berhenti mengikuti berbagai kejuaraan berskala internasional. Pada September mendatang Dedeh akan berpartisipasi di World Masters Athletics Championship di Malaga, Spanyol.

"Kesempatan itu tidak datang dua kali. Usia bertambah dan kategori akan berubah," ujar Dedeh kepada Tribun.

Menurut Ratu Lari Gawang Indonesia itu, dengan atau tanpa sponsor, dirinya akan tetap berpartisipasi di ajang tersebut. Menurut Dedeh berpartisipasi di World Masters Athletics Championship menjadi kebanggaan bagi dirinya karena bisa tetap berprestasi di usia yang senja.

"Kalau di Indonesia, usia-usia saya seharusnya sudah turun. Beda kalau di luar negeri. Usia seperti ini masih bisa berprestasi," kata perempuan kelahiran Sumedang, Jawa Barat itu.

BERITA REKOMENDASI

"Mungkin cuma saya satu-satunya di Indonesia yang mendekati 40 tahun, tapi masih latihan. Jadi aneh," imbuh Dedeh.

World Masters Athletics Championship bukan kejuaraan baru bagi Dedeh Erawati. Dia pernah mengikuti kejuaraan ini dua tahun silam. Dedeh mengaku sangat memahami kejuaraan ini.

Tidak mudah bagi Dedeh Erawati untuk mengikuti kejuaraan ini. Di negara sendiri masih ada stigma kejuaraan ini diperuntukkan untuk atlet tua yang telah melewati masa keemasannya.

Dedeh menyayangkan stigma tersebut. Dedeh meminta orang-orang yang memiliki stigma seperti itu harus melihat dunia luar soal kehebohan kejuaraan Masters. Menurut Dedeh mereka harus melihat bagaimana para atlet tua itu menorehkan prestasi.

"Di ajang-ajang Masters di luar negeri, kebanyakan mantan atlet Olimpiade yang melanjutkan kariernya di situ," tutur Dedeh.

Pada Maret lalu Dedeh Erawati mengikuti dua kejuaraan Masters di Kanada dan Amerika Serikat. Dedeh meraih masing-masing dua medali emas di Ontario Masters Athletics dan USA Track and Field (USATF) Masters.

"Waktu saya di Amerika ada pelari yang sudah tiga kali ikut Olimpiade dan terjun ke Master. Saya senang karena ini jadi wadah bagi saya selanjutnya untuk mengejar prestasi," kata Dedeh.

Demi mewujudkan ambisi menorehkan prestasi di Malaga, Dedeh Erawati giat berlatih keras. Bagi Dedeh, kendala yang harus dia hadapi saat ini adalah finansial. Selama ini Dedeh merogoh kocek pribadi untuk mengikuti Kejuaraan Dunia. Dedeh berharap pemerintah atau pihak swasta bisa memberikan dukungan kepada dirinya yang membawa nama bangsa Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas