Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sudah Diselesaikan Kegiatan Finalisasi Penyusunan Instrumen Tes Parameter Fisik Atlet

Kegiatan "Finalisasi Penyusunan Instrumen Tes Parameter Fisik Atlet' yang diselenggarakan oleh Asisten Deputi Pembibitan dan IPTEK Olahraga

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Sudah Diselesaikan Kegiatan Finalisasi Penyusunan Instrumen Tes Parameter Fisik Atlet
ist
Kegiatan Finalisasi Penyusunan Instrumen Tes Parameter Fisik Atlet 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegiatan "Finalisasi Penyusunan Instrumen Tes Parameter Fisik Atlet' yang diselenggarakan oleh Asisten Deputi Pembibitan dan IPTEK Olahraga, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, ditutup Rabu (30/5/2018) di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan.

Penutupan dilakukan Kabid Pembibitan dan IPTEK Olahraga, Zainal Arifin, mewakili Asdep Pembibitan dan IPTEK Olahraga Washinton Sigalingging yang harus mendampingi Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Prof.Dr.Mulyana, M.Pd pada pertemuan di Bappenas.

Kegiatan "Finalisasi Penyusunan Instrumen Tes Parameter Fisik Atlet" ini, khususnya untuk diterapkan di Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP) binaan Kemenpora, diikuti para pakar yang sebagian besar juga mantan pelaku olahraga.




Misalnya, Prof.Dr.Hari Setijono (FIK-Unnesa, Surabaya), Dr.Ria Lumintarso, M.Si (FIK UNY, Yogyakarta), Dr. Suprayitno (FIK Unimed, Medan), Dr.Sapta Kunta Purnama (FIK UNS, Surakarta), Dr.Dikdik Zafar Sidik (FPOK UPI, Bandung), Dr.Islahuzzaman Nuryadin, M.Or (FIK UNS, Surakarta), Dr.Iman Sulaeman (FIO UNJ, Jakarta), Drs. Octavianus Matakupan , M.Pd (FIO UNH, Jakarta), Paulus Pasurnay (Jakarta).

Berpartisipasi juga beberapa perwakilan dari cabang olaraga, seperti atletik (PASI), dayung (PODSI), pencak silat (IPSI), serta angkat besi (PABBSI) dan gulat (PGSI).

"Finalisasi Penyusunan Instrumen Tes Parameter Fisik Atlet" ini sejatinya untuk menyempurnakan norma-norma (standarisasi) di PPLP pada cabang-cabang atletik, angkat besi, dayung dan pencak silat. Sebelumnya, terkait dengan norma-norma pelatihan di PPLP, sudah diterbitkan buku 'Petunjuk Pelaksanaan Tes Fisik dan Norma PPLP di Indonesia" dari Asdep Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga, Kemenpora.

"Buku ini sudah diterbitkan pada 2013 lampau.Sudah 17 tahun jadi praktisi di angkat besi jadi saya tahulah mana norma-norma pelatihan yang lebih dibutuhkan dan pas untuk PPLP," ungkap Alamsyah Wijaya dari PB PABSSI, seraya memperlihatkan buku dimaksud.

BERITA TERKAIT

Namun, pada penyusunan norma-norma PPLP tersebut, kata Alamsyah, tidak ada cabor yang dilibatkan, termasuk PABBSI.

Dr.Dikdik Zafar Sidik, pakar olahraga dari FPOK UPI Bandung yang menjadi salah satu pembahas pada kegiatan ini, menjelaskan hasil-hasil dari pertemuan finalisasi penyusunan instrumen tes parameter fisik atlet ini. Dia menegaskan, tes parameter atlet merupakan alat ukur untuk mengetahui "sesuatu yang harus ada/ dimiliki" atlet dalam upayanya mencapai prestasi puncak.

"Tes parameter merupakan titik tolak/tolak ukur dalam merancang program latihan sebagai salah satu fungsi dan manfaatnya. Selain itu, untuk memprediksi prestasi bagi cabang olahraga "terukur" dan bersifat "lomba" sehingga penentuan hasil tesnya lebih bersifat penetapan target pencapaian standar yang harus dimiliki oleh atlit dalam hal fisik," paparnya.

Dia menjelaskan, untuk cabor "tidak terukur" atau bersifat "tanding" lebih kepada penentuan yang bersifat normatif. Kebermaknaan dari alat ukur (tes) yang harus ada adalah bahwa setiap pelatih harus memahami apa yang menjadi kebutuhan (needs) dan tuntutan (demands) fisik atlit pada cabor masing-masing.

Oleh karena itu, tes parameter harus bersifat spesifik dan individual, sehingga setiap cabor memiliki karakteristik tersendiri dan bahkan untuk cabor yang event (nomor) berbeda (seperti di atletik: ada nomor lari, lompat, lempar, dan jalan cepat) memiliki kekhasan dan sangat individual.

"Kesimpulannya bahwa setiap pelatih harus memahami tes parameter fisik atlit agar program latihan dirancang dengan cara yang lebih tepat, sesuai, benar, dan baik yang berstruktur, terukur, dan teratur," kata Dr.Dikdik Zafar Sidik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas