Trimedya Panjaitan Siap Kerja Keras Bangun Prestasi Gulat Indonesia
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI) 2018-2022, Trimedya Panjaitan menyadari tugasnya sangat berat.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI) 2018-2022, Trimedya Panjaitan menyadari tugasnya sangat berat. Namun demikian, ia bersama pengurus PP PGSI punya semangat baru untuk menciptakan prestasi olahraga gulat di Tanah Air.
"Saat ini olahraga gulat kurang mendapat perhatian dari masyarakat, karena olahraga ini memang tidak populer. Tentu ini jadi tugas kami untuk mengembangkannya. Kami bersama para pengurus PGSI pusat dan daerah akan memassalkannya. Target kami minimal gulat dikenal masyarakat luas," ungkap Trimedya Panjaitan.
Menurut pria berusia 52 tahun itu bukan hanya mempopulerkan gulat, tapi juga mencari bibit-bibit berbakat di tiap daerah.
Karena itu, Trimedya menugaskan Kabid Binpres PP PGSI 2018-2022 Gusti Randa yang juga Manajer Timnas Gulat Indonesia Asian Games 2018 untuk membuat 3-5 program realistis hingga 2019.
Diakui untuk menuai prestasi itu tidak mudah. Negara tidak cukup memberi kekuatan dana. Trimedya pun merangkul pengurus daerah untuk membangun spirit yang sama.
"Dalam enam bulan pertama kepengurusan saya, kami terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan daerah untuk menyatukan visi dan misi. Apapun warna bernderanya, bukan masalah, terpenting satu tujuan untuk kepentingan perkembangan gulat. Jika ada pengurus yang memiliki kepentingan pribadi di PGSI, saya tidak segan akan terabas," jelasnya.
Sementara itu, Gusti Randa mengatakan perkembangan 18 atlet pelatnas Indonesia yang tengah menimba ilmu di Bulgaria mengalami perkembangan sigfinikan.
Dikatakannya, para atlet yang terdiri dari 12 putra dan 6 putri itu ditangani oleh tiga pelatih lokal dan tiga pelatih asal Bulgaria. Mereka sudah berada di Bulgaria sejak April lalu.
"Perkembangannya makin membaik, termasuk soal mental. Mereka bukan hanya berlatih di indoor tapi juga out door di tengah hutan. Tinggal latihan teknik yang memang harus ditingkatkan. Mereka akan kembali ke Jakarta pada 17 Juli," tutur Gusti Randa.
Dalam menjalani uji coba dan trainning camp di Bulgaria, kata Gusti Randa, pihaknya mendapat dukungan penuh dari Federasi Gulat Bulgaria.
"Federasi Gulat Bulgaria banyak membantu kita dalam menyiapkan pegulat kita selama berlatih di Bulgaria. Bahkan meraka juga mengajak pegulat kita berlatih tanding dengan pegulat nasional Bulgaria," ujar Gusti.
Soal target satu medali emas yang dibebankan Menpora Imam Nahrawi pada Asian games 2018, Agustus nanti, menurutnya sebuah keniscahyaan. Tidak terlalu sulit. Tapi, ia enggan menyebutkan atlet yang potensi mewujudkan ekspektasi tersebut.
"Bukan hanya satu emas, kami juga berharap dapat menyumbang medali perak atau perunggu," selorohnya