Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis: 397 Peserta ke Fase Turnamen di Purwokerto dan Surabaya
Rangkaian Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 yang digelar di dua kota yakni Purwokerto dan Surabaya diawali dengan Tahap Screening pada Sabt
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO - Rangkaian Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 yang digelar di dua kota yakni Purwokerto dan Surabaya diawali dengan Tahap Screening pada Sabtu (21/7/2018).
Di Surabaya, sebanyak 861 peserta menjalani proses screening di GOR Sudirman. Sementara untuk Purwokerto, screening yang melibatkan 805 atlet muda diadakan di dua gedung di kawasan GOR Satria.
Program Associate Bakti Olahraga Djarum Foundation, Abraham Delta Oktaviari menuturkan, tahap screening di Purwokerto menggunakan dua gedung mengingat jumlah peserta yang meningkat pesat dibanding tahun sebelumnya.
"Audisi Umum ini untuk anak-anak, dan waktu menjadi hal utama yang kita perhitungkan. Dengan jumlah peserta di Purwokerto mencapai lebih dari 800 anak, kalau kita paksakan main di satu GOR tahap screening ini bisa selesai sampai malam. Oleh karenanya kita pakai satu GOR tambahan untuk Tahap Screening," jelas Abraham.
Pada tahap Screening ini, ribuan pebulutangkis belia dari enam kategori yakni U-11 Putra, U-11 Putri, U-13 Putra, U-13 Putri, U-15 Putra, dan U-15 Putri, unjuk kemampuan di hadapan Tim Pencari Bakat PB Djarum.
Dalam tahapan ini, setiap peserta bertanding dengan lawan yang sesuai kategori usia masing-masing dalam durasi sekitar sepuluh menit. Selama waktu pertandingan itu,
Tim Pencari Bakat PB Djarum yang berisikan pelatih dan legenda bulutangkis Indonesia menyeleksi siapa saja peserta yang berhak melaju ke tahap turnamen.
Di Surabaya, Tim Pencari Bakat dihuni oleh Fung Permadi yang juga Manager Tim PB Djarum, Alvent Yulianto, Johan Wahyudi, Tri Kusharjanto, Shendy Puspa Irawati, Sigit Budiarto, Yuni Kartika, Iman Tohari dan Sulaiman.
Sementara untuk Purwokerto, formasi Tim Pencari Bakat yang dikomandoi oleh Chirstian Hadinata adalah Denny Kantono, Hariyanto Arbi, Simbarsono, Antonius Budi Ariantho, Lius Pongoh, Meilana Jauhari, Engga Setiawan, Puri Setyo dan Lukman Hakim.
“Pada tahap screening ini kami mempertemukan peserta dengan peserta lain yang usianya tidak berjauhan, sehingga kami bisa lebih objektif dalam memberikan menilai para atlet. Penilaiannya pun tidak didasarkan atas menang atau kalah saat screening, tapi lebih kepada teknik dasar dan daya juang mereka,” ujar salah satu Tim Pencari Bakat PB Djarum, Yuni Kartika.
Peraih Piala Uber 1994 ini menambahkan, teknik dasar dan daya juang menjadi syarat penting bagi para peserta untuk lolos screening. Mulai dari cara memegang raket, posisi saat melangkah, cara memukul hingga mental saat bertanding menjadi perhatian utama Tim Pencari Bakat PB Djarum.
Setelah lolos tahap screening, para peserta akan bertanding di fase turnamen yang akan digelar pada Minggu (22/7) dan Senin (23/7). Yuni berharap, dalam fase turnamen tersebut, para atlet muda bisa menunjukkan kemampuan terbaik mereka. “Apalagi dalam fase turnamen, peserta akan mendapatkan lawan yang lebih seimbang sehingga mereka harus lebih siap lagi menunjukkan bakat istimewa yang dimiliki,” tutur Yuni.
Pemenang dari fase turnamen ini akan mendapatkan Super Tiket untuk melaju ke babak final di GOR Jati, Kudus, Jawa tengah pada 7-9 September 2018. Selain dengan memenangi turnamen, Super Tiket juga bisa diberikan oleh Tim Pencari Bakat kepada peserta yang kalah di fase turnamen namun memiliki talenta yang istimewa.
Di Kudus, para peserta akan bertemu dengan atlet –atlet yang sudah meraih Super Tiket di kota-kota penyelenggaraan Audisi Umum lainnya yakni, Pekanbaru, Balikpapan dan Manado.