Azzahra Permatahani Siap Atasi Demam Panggung di Asian Games 2018
Perenang putri Indonesia, Azzahra Permatahani akan tampil di Asian Games pada nomor 200m gaya kupu-kupu, 200m gaya dada
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perenang putri Indonesia, Azzahra Permatahani akan tampil di Asian Games pada nomor 200m gaya kupu-kupu, 200m gaya dada, 400m gaya ganti dan 200m gaya ganti.
Prestasinya yang terlibang apik, membuat gadis berusia 16 tahun tersebut menjadi salah satu andalan perenang Indonesia di Asian Games nanti.
Prestasi gadis asal Riau itu antara lain peraih medali emas PON XIX Jaw Barat pada nomor gaya bebas 800m, Medali perak di SEA Games 2017 Malaysia pada nomor 400m gaya ganti dan baru-baru ini menyabet tiga emas dan dua perak pada nomor 400m gaya ganti di ajang ASEAN School Games 2018.
Meski usianya masih muda, gadis yang akrab disapa Zahra itu pun mengaku tidak terlalu demam panggung, malahan ajang ini menjadi motivasinya untuk tampil lebih baik.
“Kalau deg-degan sih sempat ada, cuma karena ini Asian Games pertamaku, jadi wah asik nih Asian Games pertama, apalagi di Indonesia jadi atlet paling muda, karena faktor itu jadi deg-degan aku hilang,” ujar Zahra.
Namun, Zahra juga menilai kemampuan dirinya belum sebanding dengan lawan mainnya yang rata-rata lebih senior darinya dan mempunyai catatan waktu lebih cepat.
Ia pun untuk target awal sebisa mungkin bisa memecahkan rekornya di nomor 400m.
“Target awal bisa mecahin rekornas aku sendiri. 400 meter gaya ganti dari 4,50 detik jadi di bawah 4,50,” ujar Zahra.
“Kalau target medali sih engga, cuma kalau masuk final aja sih sudah Alhamdulillah. Karena kan persaingan di kelas aku banyak yang senior, waktunya banyak yang lebih cepat, contohnya nguyen di Sea Games 2017 trus ada dari Jepang, china ada juga,” paparnya.
Seperti diketahui, Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) mencanangkan target yang cukup tinggi di Asian Games 2018. Mereka menargetkan meraih medali pertama setelah 26 tahun Indonesia hampa prestasi di pesta olahraga multicabang itu.