Dua Cabor Yang Terakreditasi Oleh BSANK Raih Medali Emas Terbanyak di Asian Games 2018
Perhelatan Asian Games 2018 kali ini menjadi ajang pembuktian berbagai cabang olahraga Indonesia menunjukkan kualitasnya.
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhelatan Asian Games 2018 kali ini menjadi ajang pembuktian berbagai cabang olahraga Indonesia menunjukkan kualitasnya.
Tak terkecuali untuk cabang olahraga Panjat Tebing dan Pencak Silat, masing-masing memperoleh medali emas.
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK) belum lama ini telah melakukan akreditasi terhadap FOKBI, POSSI, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dan Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI), bahkan sertifikatnya diserahkan langsung oleh Menpora Imam Nahrawi di kediamannya, Rabu lalu (01/08/2018). Hal ini sesuai dengan amanat UU no 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Jo Peraturan Presiden No 11 Tahun 2014.
Menanggapi hal ini, Ketua BSANK, Prof. Hari A Rachman mengucapkan selamat kepada cabor yang mendapatkan medali emas dalam ajang Asian Games 2018.
"Saya ucapkan selamat untuk IPSI dan FPTI yg berhasil mempersembahkan prestasi yg sangat membanggakan bagi bangsa dan negara. Hal ini sangat berkaitan dengan kesehatan induk organisasi kedua cabang tersebut. Baik IPSI maupun FPTI merupakan dua organisasi olahraga yang telah terakreditasi oleh BSANK." ungkap Prof. Hari, Selasa (28/08/2018).
Prof Hari menambahkan bahwa prestasi itu tak lepas dari peran dan fungsi BSANK melaksanakan akreditasi yang mengacu pada Standard Pengelolaan Organisasi Keolahragaan.
"Kedua organisasi induk olahraga tersebut mempunyai manajemen yg baik dan terstandar sehingga tidak heran kalau mereka dapat berprestasi karena mereka memiliki Visi, misi dan SOP yg jelas untuk meraihnya. Dan saya berharap akan banyak cabang olahraga lain yg mengajukan permohonan akreditasi agar dapat meniru prestasi IPSI dan FPTI," tuturnya.
BSANK sejauh ini sudah melakukan proses akreditasi terhadap sembilan organisasi olahraga. Hasil dari proses akreditasi yang dilakukan itu disebutkan akan relevan dengan tingkat prestasi yang dicapai oleh cabor bersangkutan.
Artinya, dengan kriteria-kriteria penilaian akreditasi, dapat diketahui, dianalisis, dan dikaji secara ilmiah faktor dan penyebab maju atau mundurnya prestasi sebuah cabang olahraga.