I Wayan Damai Pernah Merasakan Tiga Cabor Berbeda Sekaligus
I Wayan Damai, kini ia menjadi seorang paralympian Indonesia yang turun di cabang olahraga Lawn Bowl pada Asian Para Games 2018
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – I Wayan Damai, kini ia menjadi seorang paralympian Indonesia yang turun di cabang olahraga Lawn Bowl pada Asian Para Games 2018.
Sebelumnya, pria asal Bali itu mengaku pernah juga merasakan dua cabor lainnya sebelum akhirnya memilih lawn bowl. Pertama adalah Wheelchair Basketball, olahraga yang diikutinya paling lama yakni sekitar lima tahun.
Kemudian, Damai sapaan akrabnya giliran mencoa terjun di cabang olahraga sepeda atau para cycling. Di cabor ini, Damai yang menderita polio di kedua kakinya berhasil menyumbangan medali perak dan perunggu saat turun di ASEAN Para Games 2017 di Malaysia.
Lalu bagaimana kini Damai bisa memperkuat tim lawn bowl? Beberapa hari yang lalu, Tribunnews mengunjungi pelatnas lawn bowl yang bertempat di Lapangan Hoki, Senayan, Jakarta.
Di sana lah, Damai membagi kisahnya kepada Tribunnews terutama mengenai alasannya kini yang lebih memilih lawn bowl daripada sepeda.
“Jadi begini, sebenarnya saya sudah kenal lawn bowl sekitar tiga tahun yang lalu. Tetapi tidak terlalu aktif karena rutinitas saya tiap hari kan memang pekerja, saya sebagai pelukis,” cerita Damai.
Dari latar belakang ini lah semua dimulai. Ya, Damai pada mulanya memang dipilih oleh National Paralympic Committee Indonesia (NPC) untuk turun di para cycling pada Asian Para Games 2018.
Namun, saat pelatnas baru berjalan dua bulan atau sekitar bulan Maret 2018, Damai langusng mendapat tawaran dari pelatih lawn bowl Indonesia, Islahuzzaman untuk masuk ke dalam skuatnya.
Permintaan itu ternyata mendapat persetujuan dari pengurus NPC Indonesia. Mulai saat itu Damai berlatih lawn bowl dan siap menorehkan prestasi apik untuk Indonesia.
Seperti diketahui, cabor lawn bowl sendiri memang terhitung baru masuk ke Indonesia. Bahkan, pada Asian Para Games 2018 nanti, tim lawn bowl Indonesia menjalani debut pertamanya turun di ajang internasional.
Namun, bagi Damai, ia mengaku sudah lebih dulu mengenal lawn bowl karena di Bali sudah ada wadahnya yang dipimpin oleh pelatih dari Australia.
“Saya sudah kenal lawn bowl cukup lama. Di Bali sudah ada wadahnya. Nah di sana kita berlatih, lalu klub saya di Bali dikirimlah bertanding di Singapura hingga dipimpin pelatih dari Australia. Dari situ saya mulai mengerti memainkan lawn bowl,” papar Damai.
Ternyata, alasan itu lah yang membuat pelatih Islah meminta Damai untuk memperkuat tim lawn bowl Indonesia.
Setelah menjalani pemusatan latihan sekitar delapan bulan, Damai mengaku bahwa tim lawn bowl Indonesia bisa memberikan perlawanan meskipun baru turun pertama kalinya.
“Yang jelas kita yakin bisa juara lah teman-teman, entah di sektor mana medalinya. Kita semua sudah belajar, pengenalan lapangan. Intinya paham lah gitu, demam panggungnya agak berkurang. Ini kan main di tanah air, kita harus lebih pede meskipun debut,” pungkasnya.