Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Hasil yang Dicapai Atlet Indonesia di Asian Games 2018 Diapresiasi Ketua BSANK

Prof.Dr.Hari A Rachman mengapresiasi pencapaian prestasi dari atlet-atlet Indonesia di Asian Games XVIII/2018 tersebut. Kendati demikian, Hari A Rachm

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Hasil yang Dicapai Atlet Indonesia di Asian Games 2018 Diapresiasi Ketua BSANK
ist
Hari A Rachman 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sukses yang diraih kontingen Indonesia di Asian Games XVIII/2018 baru lalu menjadi momentum kebangkitan prestasi keolahragaan nasional.

Stakeholders olahraga Indonesia mestinya tidak boleh terlena dengan pencapaian yang sudah diraih. Semua daya dan upaya harus tetap dimaksimalkan agar keberhasilan yang diraih dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.

Ketua Badan Standarisasi Akreditasi Keolahragaan Nasional (BSANK) Prof.Dr.Hari A Rachman mengapresiasi pencapaian prestasi dari atlet-atlet Indonesia di Asian Games XVIII/2018 tersebut. Kendati demikian, Hari A Rachman meminta otoritas olahraga tanah air jangan lengah.

Dia mengimbau para pemangku kepentingan olahraga di Indonesia, terutama induk organisasi olahraga atau cabang olahraga (cabor) senantiasa menyempurnakan tatanan organisasinya.

"Adalah fakta bahwa cabor-cabor yang prestasinya baik karena organisasinya juga baik," jelas Hari A Rachman, Kamis (18/10/2018) pagi.

Ketua BSANK menjelaskan, induk organisasi olahraga harus memiliki standar organisasi olahraga. Dan, standar organisasi keolahragaan tidak terlepas dari kompetensi dari para pelakunya, termasuk pelatih. Dalam konteks itu, kompetensi tenaga keolahragaan memenang peranan penting.

"Cabor-cabor tentunya harus memiliki pelatih-pelatih yang memang kompeten," tutur Hari A Rachman.

Baca: Kabar Baik dan Buruk Persib Bandung Jelang Laga Kontra Persebaya Surabaya, Bukan Cuma Soal Pemain

Berita Rekomendasi

BSANK punya peran dalam peningkatan kompetensi organisasi olahraga tersebut, termasuk juga pelatihnya. Beberapa cabor yang sukses di Asian Games XVIII/2018 baru lalu tak terlepas dari adanya peran BSANK. Adalah komisioner BSANK yang memberikan standarisasi dan akreditasi kepada cabor panjat tebing (FPTI) dan pencak silat (IPSI).

Dalam rangka peningkatan kompetensi tenaga keolahragaan itu BSANK mendorong induk organisasi olahraga atau cabor membuat Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Keolahragaan (LSKTK).

Dengan LSKTK, kata Hari A Rachman, maka tenaga keolahragaan bisa langsung melakukan uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi kompetensi tenaga keolahragaan.

"Kita sudah punya standar, pelatih juga sudah ada, tinggal bagaimana meningkatkan kompetensi mereka," kata Hari A.Rachman.

Dia kemudian menyebut adanya perintah melalui Undang undang NOmor 3 Tahun 2005, yang populer dengan sebutan UU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN), bahwa tenaga keolahragaan wajib memiliki sertifikasi kompetensi yang diperoleh melalui uji kompetensi.

Ketua BSANK kemudian mengungkapkan kegembiraannya atas semakin tingginya kesadaran dari stakeholders olahraga untuk mendapatkan sertifikasi LSKTK.

Sepanjang tahun 2018 ini ada beberapa cabor, perguruan tinggi dan juga asosiasi yang sudah dan siap untuk uji kompetensi LSKTK.

Hari A Rachman menyebut beberapa di antaranya. Dari jajaran perguruan tinggi ada Unesa Surabaya dan Unes Semarang.

Dari cabor, antara lain panjat tebing (FPTI), sementara dari asosiasi ada Asosiasi Nutrisi Olahraga Kebugaran Indonesia (ANOKI) dan Asosiasi Pelatih Mental Olahraga Indonesia (APMOI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas