Pembentukan Tim Berkuda ke SEA Games 2019 Tanggung Jawabnya Ada di PP Pordasi
Disiplin berkuda ketangkasan atau equestrian, termasuk yang sudah pasti akan dipentaskan di SEA Games 2019 di Filipina.
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cabang olahraga berkuda, khususnya disiplin berkuda ketangkasan atau equestrian, termasuk yang sudah pasti akan dipentaskan di SEA Games 2019 di Filipina.
Berkaitan dengan itu, Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) jauh-jauh hari sudah menegaskan bahwa pembentukan tim nasional equestrian untuk SEA Games 2019 tersebut sepenuhnya menjadi tanggungjawab PP Pordasi.
"Kita yang akan langsung meng-handle, dari mulai menentukan rider yang layak masuk tim bayangan dan kemudian tim inti. Tentu hal itu akan dilakukan sesuai dengan regulasi atau kebijakan yang akan kita buat dengan sebaik-baiknya," ungkap Ketua Umum PP Pordasi, Mohammad Chaidir Saddak, Sabtu (27/10/2018).
Ditemui saat menyaksikan gelaran hari kedua turnamen berkuda ketangkasan Cinta Indonesia Open XI-2019, di APM Equestrian Centre, Tangerang, Banten, Mohammad Chaidir Saddak yang saat ditemui tengah bersama wakil Ketua Umum PP Pordasi Bidang Equestrian Jose Rizal Partokusumo, Teddy Bosse yang owner JNDK Bosse Riding Club dan pelatih senior Nico Pelealu, mengungkapkan juga bahwa pihaknya akan melakukan berbagai cara untuk lebih meningkatkan ferforma rider dan kudanya untuk lebih mendukung penampilan terbaik mereka di kompetisi berkuda ketangkasan SEA Games 2019 Filipina tersebut.
Misalnya, bagaimana nantinya secara berkala akan dilakukan tes kesehatan untuk rider dan kudanya masing-masing. Hal ini patut dilakukan guna mendeteksi dari awal kemungkinan adanya 'gangguan' pada kuda, yang selama ini kerap dianggap remeh.
"Semua biaya yang berkaitan dengan tes kesehatan rider dan juga tentunya menjadi tanggungjawab PP Pordasi juga," ujar Mohammad Chaidir Saddak.
Dia juga menuturkan, sudah melakukan koordinasi dengan pihak Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud) TNI-AD di Parongpong, Lembang, untuk menjajaki kemungkinan Denkavkud menjadi 'kawah candradimuka' bagi rider-rider dan kuda-kudanya dalam menjalani pemusatan latihan menjelang keberangkatan ke Filipina.
Dalam konteks itu, tidak tertutup kemungkinan jika para rider juga akan memperoleh tambahan gemblengen fisik.
Terkait dengan pembentukan timnas untuk SEA Games 2019 itu, dikemukakan oleh Mohammad Chaidir Saddak, saat ini tengah dirancang formulanya.
"Pak Jose selaku wakil ketua umum bidang equestrian yang diserahi untuk membuatnya. Pastinya, kita berharap, pola atau formula pembentukan timnas equestrian ini bisa diterima oleh semua pihak. Goal kita cuma satu, bagaimana kita bisa bawa pulang medali emas dari sana, bahkan maunya dari setiap kelas ada medali," papar Mohammad Chaidir Saddak.
Equestrian SEA Games 2019 Filipina memperebutkan empat medali emas, dari Dressage perorangan dan beregu serta Jumping perorangan dan beregu. Timnas Indonesia luput menggapai medali dari SEA Games 2017 di Malaysia, dan kemudian gagal pula merebut satu medali perunggu pun dari enam set medali yang diperebutkan di Asian Games XVIII/2018 lalu.
"Mungkin saja nantinya kita perlu sentuhan pelatih asing, tetapi mungkin akan lebih kita fokuskan untuk membantu melalui coaching-clinic, sehingga dana yang dikeluarkan tidak terlalu besar," kata Mohammad Chaidir Saddak.
Saat pembentukan timnas berkuda Asian Games XVIII/2018 lalu dilibatkan tidak kurang dari lima pelatih yang diperbantukan untuk rider Dressage, Jumping dan Eventing.
Dari keterangan Wakil Ketua Umum PP Pordasi Bidang Equestrian, Jose Rizal Partokusumo, untuk perekrutan rider ke timnas, disamping akan dipantau dari pencapaian mereka di berbagai event yang diikutinya, juga akan dilihat dari beberapa aspek lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.