Menilik Garasi Kuda Besi di MotoGP Sepang 2018
berkesempatan menilik paddock LCR Honda Castrol, kami melihat suasana keceriaan masih ada di tengah profesionalisme mereka mempersiapkan motor.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Rachmat Hidayat
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paddock dalam berbagai literatur dimaknai sebagai tempat untuk melatih kuda. Kini paddock, istilah yang digunakan dalam olahraga motor diketahui sebagai ruang garasi untuk mempersiapkan “kuda besi” jelang balapan.
Pada pekan lalu, tepatnya Sabtu (3/11/2018) dan Minggu (4/11/2018), Tribunnews.com berkesempatan untuk menilik paddock di arena bergengsi MotoGP 2018 yang diadakan di Sepang, Malaysia.
Tribun diberi kesempatan melihat aktifitas di paddock milik tim LCR Honda Respol dengan pebalapnya Stefan Bradl.
Stefan bertarung di kelas 1.000 cc MotoGP menggantikan pebalap utama LCR Honda Castrol, Cal Crutchlow yang mengalami kecelakaan di seri Australia pada pekan sebelumnya.
Saat itu Tribunnews.com menyambangi paddock LCR Honda Castrol jelang latihan bebas pada Sabtu siang.
Paddock-paddock milik setiap tim yang berlaga di MotoGP dikonsentrasikan di kawasan khusus yang berada di tribun utama sirkuit Sepang.
Kawasan paddock ini bisa diakses oleh awak media dan sejumlah penonton dengan akses khusus.
Di kawasan ini penonton dapat melihat lebih dekat sejumlah pebalap MotoGP karena akses masuk mereka menuju masing-masing paddock melalui kawasan ini.
Tribunnews.com berkesempatan melihat pebalap Repsol Honda Mark Marquez dan pebalap Ducati, Jorge Lorenzo berada di kawasan tersebut.
Kembali ke paddock LCR Honda Castrol, untuk masuk ke bagian garasi untuk mempersiapkan motor, Tribunnews.com dan sejumlah awak media lain harus melewati lorong sempit yang dibatasi kontainer-kontainer yang berisi suku cadang motor, termasuk ban.
Saat itu Tribunnews.com disambut oleh pemilik tim LCR Honda Castrol, Lucio Cecchinello yang memimpin langsung timnya mempersiapkan diri.
Ada suatu ruang yang cukup menampung sekitar 10 orang tepat di dekat pintu depan paddock, di mana Tribunnews.com melihat sekitar empat mekanik mempersiapkan motor LCR Honda Castrol bernomor enam yang akan digunakan Stefan Bradl untuk melakukan sesi latihan bebas.
Motor bertenaga 1.000 cc itu disangga dan ban depan serta belakangnya dibungkus terlebih dahulu sebelum digunakan.
Sejurus kemudian Stefan Bradl dengan pakaian lengkap serta helm datang, kemudian mekanik melepas pembungkus ban, dan Stefan pun segera melaju dengan raungan keras dari besi kudanya.
Paddock ini menghadap langsung lintasan yang menghubungkan antar-paddock dan tersambung langsung dengan lintasan balap.
Memang ada sejumlah peraturan yang harus ditaati seperti diharuskan menggunakan penutup telinga mengingat begitu kerasnya suara dari knalpot motor balap 1.000 cc tersebut.
Kemudian bagi mereka yang berkunjung dilarang mengambil video dan tidak menimbulkan suara berisik sehingga mengganggu kerja mekanik.
Bahkan awak media tidak diperkenankan mengambil gambar saat motor tengah diperbaiki.
Dari paddock ini pun kita bisa melihat laju kuda besi yang dipacu di lintasan dengan kecepatan yang membuat wujud motor tak terlihat.
Suasana Keceriaan di Paddock
Saat Tribunnews.com berkesempatan menilik paddock LCR Honda Castrol, kami melihat suasana keceriaan masih ada di tengah profesionalisme mereka mempersiapkan motor.
Usai Stefan menggeber kuda besinya, sejumlah mekanik tampak rileks sejenak dan saling bercanda.
Bahkan keceriaan juga tampak di bagian belakang paddock di mana sejumlah mekanik membersihkan spare part motor yang kotor setelah Stefan Bradl melaju di atas trek Sepang yang basah usai diguyur hujan deras.
Mereka tampak saling menyemprotkan air. Mengenai kondisi di dalam paddock, Lucio sang pemilik tim mengaku puas dengan performa tim saat ini.
Apalagi LCR Honda Castrol bertengger di posisi lima tim di MotoGP 2018 ini dan mengantar pebalap utama mereka Cat Crutchlow berada di posisi lima pebalap.
“Ini adalah musim yang menarik di mana kami menang di Argentina, menyelesaikan balapan di posisi tiga di Mizano dan mendapat tempat di posisi kedua di Jepang,” jelasnya.
Ia berharap timnya bisa bertahan di posisi tersebut di akhir musim kompetisi.
“Kami akan mencoba bertahan di posisi tersebut, saya lihat capaian kami sudah mendekati ekspektasi kami di pramusim,” tegasnya.
Baca: Kata Maruf Amin, Yusril Sudah Tidak Sejalan Lagi dengan HTI