Trio Aan, Hugo dan Dirga Juara Beregu CSIJ-B di Bangkok
Tiga atlet remaja berkuda ketangkasan Indonesia menuai prestasi mengesankan pada keikutsertannya di kejuaraan yang diselenggarakan oleh AEF
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Tiga atlet remaja berkuda ketangkasan Indonesia menuai prestasi mengesankan pada keikutsertannya di kejuaraan yang diselenggarakan oleh Federasi Equestrian Asia (AEF) di Bangkok, Thailand, Selasa (20/11/2018).
Muhammad Akbar Kurniawan, Jeremy Hugo dan Dirga Wira Ramadhan tampil menawan untuk memenangi kompetisi beregu (team) dari event CSIJ-B-2018 Bangkok, Thailand.
"Alhamdulillah, selamat dan sukses untuk Team Indonesia. Garuda Juara!" Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) Mohammad Chaidir Saddak dari Bangkok, Selasa siang.
"Tiga riders semua clear-rounds. Langsung juara tanpa ada Team Jump-Off," tulis Ketum PP Pordasi melalui pesan singkatnya.
Clear-rounds artinya tidak membuat kesalahan, menjatuhkan rintangan. Tidak ada jump-off berarti tidak ada tim peserta lainnya yang tampil sempurna seperti trio rider remaja Indonesia itu.
Event CSIJ-B 2018 di Bangkok, Thailand, mengomentisikan nomor perorangan dan beregu (team) jumping. Kejuaraan rutin dari AEF ini diikuti 11 tim dari sembilan negara, dengan kombinasi 34 rider dan kuda.
Penampilan para peserta di event yunior AEF ini mendapat support dari puluhan penonton termasuk keluarga peserta.
Pencapaian di Bangkok ini merupakan sukses kedua buat Mohammad Akbar Kurniawan, yang akrab disapa Aan. Rider remaja dari Kurnia Stable ini sebelumnya juga mengukir prestasi gemilang dengan menjuarai kelas 105 cm di event 3'rd AEF Asian Junior Championship, pada 11 November 2018 di Houli Horse Farm, Taichung City, Taipei.
Di turnamen Taipei, Aan, anak ketiga dari keluarga Ir.Fatchul Anas dan Ermawati Yohana itu, mencatat waktu tercepat dari 32 peserta yang berpartisipasi di Jumping kelas 105 cm.
Ke-32 peserta adalah perwakilan dari negara-negara anggota AEF. Mereka tampil dengan kuda pinjaman yang disediakan oleh panitia. Aan sendiri menunggang kuda Carista.
Aan, yang didampingi rider senior James Momongan sebagai pelatihnya di sana, dipastikan merenbut gelar juara setelah menyelesaikan penampilannya dengan waktu terbaik 81.50 dt, yang menempatkannya di peringkat teratas.
Peringkat kedua direbut oleh rider Kuwait, Rakan Al Hasami, dengan waktu 81.85 dt. Posisi ketiga diduduki Ali Sarama dari Palestina dengan catatan waku 83.50 dt.
Aan tampil menawan di turnamen 'Cinta Indonesia Open/CIO' 2018 yang digelar Jumat hingga Minggu, 26 hingga 28 Oktober baru lalu, di APM Equestrian Centre.
Dari total delapan kelas yang diikutinya Aan membawa pulang lima gelar juara, satu runner-up, satu peringkat ketiga, dan satu posisi empat.
"Aan yang paling maju di antara rider seusianya," jelas Mohammad Chaidir Saddak.