Buat Velodrome Lebih Aktif, PT Jakarta Propertindo Jalin Kerjasama Dengan PB ISSI
event-event yang akan diselenggarakan juga akan menjadi sumber utama pemasukan guna pembiayaan operasional venue Velodrome.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengelola venue Jakarta International Velodrome, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menggandeng Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) untuk membuat Velodrome menjadi lebih aktif lagi pasca digunakan event Asian Games dan Asian Para Games.
Selain untuk memanfaatkan kegiatan olahraga sepeda, event-event yang akan diselenggarakan juga akan menjadi sumber utama pemasukan guna pembiayaan operasional venue Velodrome.
“Hari ini kita melaksanakan kesepakatan awal dari kerjasama antara Jakpro dengan PB ISSI, tentunya PB ISSI mensuplai tenaga ahli, kalau dari sisi bisnis kan PB ISSI organisasi non provit, sedangkan Jakpro yang sebagai perusahaan itu tentu harus melihat dari sisi provitnya, saya juga dasarnya pengusaha juga, saya bisa hitung pengelolaan dari Jakpro untuk velodrome ini dibutuhkan setiap bulannya 1,2 Miliar,” kata Raja Sapta Oktohari ketum PB ISSI dalam jumpa pers kesepakatan kerjasama PT Jakpro dengan PB ISSI di Velodrome, Rawamangun, Jakarta, Senin (17/12/2018).
Sementara itu, untuk pengelolaan Velodrome, Dwi Wahyu Daryoto yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Jakarta Propertindo mengatakan akan memanfaatkan kawasan di sekitar Velodrome yang nantinya juga menjadi penghasilan tambahan.
Kawasaan Jakarta International Velodrome pun disebutnya akan menjadi kawasan umum seperti arahan Gubernur DKI Anies Baswedan sebelumnya.
“Sebetulnya kalau hak pengelolaan Velodrome ke Jakpro sampai Januari besok. Seperti teman-teman ketahui tanah ini adalah tanah dispora. Tanah Pengprov. Ini Pengprov belum membebankan sewa tanah, nah pada waktu rapimtas kita sampaikan juga bahwa ada kemungkinan juga ini aset dipegang Jakpro. Artinya dikelolah oleh Jakpro secara profesional,”
“Tentunyan bekerjasama dengan pihak-pihak yang berkompeten. Nanti juga kita akan bangun seperti coffee shop, kemudian ada toko-toko sepeda. Itu paling tidak sewa dari ruangan, kemudian komunitasnya bisa main di sini. Yang perlu disadari bahwa ini sepeti Arahan Pak Gubernur jangan membuat suatu kawasan itu menjadi eksklusif. Tetap haru harus terbuka di mana publik harus bisa menikmati,” paparnya.
Seperti diketahui, biaya perawatan Jakarta International Velodrome atau venue sepeda yang merupakan salah satu venue terbaik di dunia itu menghabiskan dana sekitar 1,2 Miliar.
Pada awal tahun depan, Jakarta International Velodrome akan menggelar Asian Track Championship.