TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pebulu tangkis tunggal putra non-pelatnas Indonesia, Tommy Sugiarto, membeberkan sejumlah harapannya untuk 2019. Salah satunya yakni bisa lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Untuk pemain tunggal, syarat bermain pada Olimpiade Tokyo 2020 yakni harus berada di peringkat 16 besar dunia.

Tommy sendiri tengah menduduki peringkat ke-9 dunia, atau dua tingkat di atas pebulu tangkis tunggal putra pelatnas Indonesia, Jonatan Christie.

Oleh karena itu, Tommy akan terus berjuang keras menajamkan posisinya, seraya berharap restu dari PBSI agar dapat tampil membela Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020.

"Semoga PBSI memberi peluang. Sampai sekarang sih kansnya terbuka. Namun, saya tak tahu nanti seperti apa karena kebijakannya kan dari mereka," ujar Tommy, Senin (31/12/2018).

"Contohnya saja kemarin waktu Asian Games 2018, sebenarnya saya bisa tampil untuk Indonesia. Tetapi nyatanya kan saya tak bisa ikut," ucap pemain 30 tahun tersebut.

Tommy Sugiarto pernah membela Indonesia pada Olimpiade Rio 2016. Namun kala itu, dia tersingkir pada babak 16 besar.

Saat ini, Tommy bukan lagi bagian dari pelatnas PBSI setelah memutuskan keluar dari sana pada tahun 2015.

Kendati begitu, putra dari legenda bulu tangkis Icuk Sugiarto itu masih berkompetisi dalam setiap turnamen BWF sebagai pebulu tangkis independen.

Memasuki tahun 2019, Tommy mengaku enggan memasang target muluk-muluk. Ia lebih ingin memperbaiki performanya terlebih dahulu agar konsisten.

"Gelar juara pasti kepengin. Namun, saya mau agar persiapan dalam setiap turnamennya bisa lebih baik. Jangan sampai jatuh drastis," ucap Tommy Sugiarto.

Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 sendiri baru akan dimulai pada bulan Mei 2019.