Ungkapan Pelatih Ricard Mainaky Setelah Butet Pensiun
Usai sudah perjalanan Liliyana Natsir menjadi pebulutangkis profesional yang kerap mengharumkan Indonesia.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Ya ada, kata-kata Butet ini yang akan hilang ya. Dia datang pagi-pagi ke lapangan, terus bilang selamat pagi Bung, apa kabar? Saya rasa itu kata-kata yang akan hilang. Setiap pagi soalnya dia katakan itu kepada saya.
Pesan apa yang Anda sampaikan ke Butet setelah pensiun?
Pesan saya, di luar sana Butet harus melakukan seperti ketika bermain bulutangkis yaitu tetap kerja keras dan tidak pernah menyerah.
Apakah pernah ada keinginan Butet untuk jadi pelatih?
Ya, cuma ngobrol-ngobrol saja ada tapi sepertinya dia tidak ada minat ke situ (menjadi pelatih).
Menurut Anda apakah dia pantas sebagai pelatih?
Pasti, Cuma itu tergantung mau atau tidak, karena jadi pelatih juga harus hobi ya itu tidak gampang. Tapi dia masih suka bantu saya kasih masukan ke pemain muda, dan kalau untuk pelatih saya lihat dia tidak minat ke situ. Kalau dia bilang sih dia mau konsentrasi di dunia bisnis.
Lalu setelah Butet siapa Pengganti yang tepat untuk Tontowi Ahmad?
Kalau saya lihat itu si Winny (Oktavina Kandaw). Dia punya kualitas, setelah ini akan saya bentuk, akan saya pegang benar-benar. Untuk menyatukan dengan Owi saya kira juga butuh proses waktu, tapi saya yakin pasti bisa.
Ya kan dulu waktu menyatukan Butet sama Owi juga tidak mudah. Satu tahun lebih untuk bisa menyatukan mereka. Tapi itu kan tugas saya. Dan setelah Butet mundur saya harus bekerja keras.
Apa yang harus dilakukan oleh Owi untuk cepat beradaptasi?
Ya otomatis dia harus latihan lebih keras lagi, harus seperti awal saat dia saya pasangkan dengan Butet. Jadi disiplinnya harus tinggi.