Malaysia Batal Sebagai Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Para-Renang Lantaran Tolak Atlet Israel
Presiden IPC, Andrew Parsons, membatalkan Malaysia sebagai tuan rumah kejuaraan dunia para-renang.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Presiden IPC, Andrew Parsons, membatalkan .
Pembatalan tersebut terkait sikap pemerintah Malaysia yang menolak memberikan visa kepada atlet Israel.Malaysia sebagai tuan rumah kejuaraan dunia para-renang
Hal ini dikarenakan Malaysia menilai jika Israel berlaku buruk terhadap rakyat Palestina.
Sikap tersebut bahkan membuat Perdana Mentri Malaysia, Mahathir Mohamad, dianggap sebagai anti-Semit.
Mengetahui hal tersebut, Presiden IPC lantas memilih untuk mencari tuan rumah baru untuk Kejuaraan Dunia Para-Renang.
"Jika ada negara tuan rumah menolak atlet dari negara tertentu karena alesan politik, maka kami tidak punya pilihan lain kecuali mencari negara tuan rumah yang baru," kata Andrew Parsons.
"Seluruh kejuaraan dunia harus terbuka terhadap semua atlet dan negara untuk bertanding dengan tenang dan bebas dari diskriminasi," lanjutnya.
IPC menyatakan bahwa mereka sebelumnya telah mendapatkan kepastian dari Dewan Paralimpik Malaysia pada 2017 bahwa seluruh atlet diperolehkan untuk bertanding di Kuching, Malaysia.
"Setelah itu, terjadi perubahan kepemimpinan politik dan pemerintah Malaysia yang baru ternyata mempunyai kebijakan lain. Politik dan olahraga tidak bisa dicampur aduk dan kami kecewa atlet Israel tidak boleh bertanding di Malaysia," ujarnya.
Kejuaraan dunia renang 2019 khusus untuk penyandang disabilitas itu menurut rencana digelar pada 29 Juli sampai 4 Agustus dan merupakan ajang kualilfikasi untuk Paralimpik 2020 Tokyo.
Negara yang berminat untuk menjadi tuan rumah sebagai pengganti Malaysia harus menyampaikan pengajuan ke IPC sebelum 11 Februari 2019 mendatang.