Brice Leverdez Pebulutangkis Prancis Incar Posisi 15 Besar Dunia Agar Tampil di Olimpiade 2020
Prancis bukanlah negara dengan tradisi bulu tangkis yang kuat. Tak banyak pula pebulu tangkis Prancis yang berhasil menembus papan atas dunia.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Meski tak populer di negaranya Zinedine Zidane, namun Bulutangkis di negara Prancis masih ada yang menggemari. tak heran jika pebulutangkisnya tidak ada yang mampu menembus papan atas elit dunia.
Namun demikian, Prancis pernah memiliki Pi Hongyang yang menjadi pemain nomor dua dunia pada 2005 silam. Saat ini, tidak ada satu pun pemain Prancis yang berada di posisi 15 besar ranking dunia.
Kini, Prancis lambat laun mulai menapakan kakinya di arena Bulutangkis, seperti prestasi yang ditorehkan oleh pebulutangkisnya, Brice Leverdez yang memiliki ranking dunia Bulutangkis di peringkat 26. Sebuah prestasi yang membanggakan.
Brice Leverdez saat ini ini berada di Bandung, Indonesia memperkuat tim Berkat Abadi yang berpartisipasi di Djarum Superliga Badminton 2019 yang digelar di Gedung Sabuga Bandung, 18-24 Februari.
"Ini adalah Superliga pertama saya. Saya senang sekali bermain di sini, karena Indonesia merupakan salah satu negara kuat bulu tangkis. Saya bisa menghadapi Anthony Sinisuka Ginting (Musica Trinity), yang merupakan salah satu pemain terbaik di dunia." ungkap Brice Leverdez.
Leverdez bertemu Anthony pada laga perdana Berkat Abadi, Senin (18/2/2019). Leverdez belum mampu meredam permainan Anthony dan akhirnya kalah 12-21, 17-21. Berkat Abadi kalah 1-4 pada laga ini.
Selain soal Superliga, Leverdez memang punya kesan mendalam tentang Indonesia. Saat masih remaja dan mulai menekuni bulu tangkis, dia mengidolakan pemain Indonesia, Hariyanto Arbi.
"Ketika saya mulai bermain bulu tangkis, banyak orang membicarakan Hariyanto Arbi. Saya mulai mengikuti aksinya dan mengidolakannya. Saya suka cara dia bermain dan kagum dengan hasil-hasil yang dia capai. Saya sampai punya poster Haryanto Arbi di kamar saya," kata Leverdez.
Leverdez mulai berlatih bulu tangkis saat berusia 12 tahun, ketika sedang berlibur. Karena suka, dia makin giat berlatih dan akhirnya bergabung dengan salah satu klub kecil di Prancis.
Meskipun rutin berlatih, Leverdez baru menetapkan pilihan untuk menggeluti bulu tangkis secara serius sebagai pilihan hidup ketika berusia 20 tahun. Salah satu tantangan berat yang harus dihadapi Leverdez ketika memilih bulu tangkis adalah sulitnya mendapatkan sparing partner yang sepadan dan tempat latihan memadai.
"Di Prancis tidak ada hall bulu tangkis yang memadai. Kami harus berbagi dengan lapangan handball atau bola basket. Meskipun sekarang bulu tangkis sudah semakin dikenal di Prancis, tetap saja sulit untuk mencari lapangan memadai dan pemain bagus sebagai sparing partner. Karena itulah saya sering ke Indonesia karena di sini banyak pemain dan lapangan yang bagus," jelas pemain 32 tahun tersebut.
Olimpiade Tokyo 2020 merupakan target utama Leverdez saat ini. Tahun lalu, dia sempat masuk 20 besar dunia dengan berada di ranking ke-19.
Tahun ini, dia menargetkan masuk 15 besar dunia. Selanjutnya, dia mengincar posisi lebih baik pada 2020 untuk memastikan diri lolos ke Tokyo.
Jika lolos kualifikasi ke Tokyo, ini akan menjadi pengalaman ketiga Leverdez ikut Olimpiade setelah London 2012 dan Rio 2016.