Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Djarum Superliga Badminton 2019: Isra Faradilla Pemain Muda yang Membela PB Berkat Abadi

Isra Faradilla adalah salah satu pemain muda yang memperkuat Klub Berkat Abadi pada turnamen Djarum Superliga Badminton 2019.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Djarum Superliga Badminton 2019: Isra Faradilla Pemain Muda yang Membela PB Berkat Abadi
dok berkat abadi
Isra Faradilla Pemain Muda yang Membela PB Berkat Abadi 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Isra Faradilla adalah salah satu pemain muda yang memperkuat PB Berkat Abadi pada turnamen Djarum Superliga Badminton 2019.

Pemain kelahiran Jayapura ini diturunkan pada dua pertandingan babak penyisihan grup yang sudah dijalani Berkat Abadi.

Pada laga pertama melawan Tiket.com Champion Klaten di Gedung Sabuga ITB, Bandung, Selasa (19/2/2019), Isra diturunkan pada partai kelima atau penentuan melawan Aisyah Sativa Fatetani. Isra menang 24-22, 21-12, sekaligus memastikan Berkat Abadi menang 3-2.

Pada pertandingan kedua, Rabu (20/2/2019), Berkat Abadi bertemu Samurai Japan Reptiles. Isra kembali dimainkan sebagai tunggal ketiga untuk menghadapi Akane Araki. Setelah bertarung ketat pada gim pertama, Isra akhirnya harus mengakui keunggulan Araki, 24-26, 11-21.

Seperti pada umumnya pemain kidal, permainan Isra enak dilihat. Pukulan-pukulannya kerap menyulitkan lawan. Namun, dia juga dikenal sebagai pemain yang lambat panas.

"Saya sering salah memilih waktu untuk pemanasan. Seringnya terlalu cepat. Nah, pas menunggu waktu bertanding, kadang saya diam. Akhirnya, pas main sudah dingin lagi. Jadi lambat panas deh. Itu peer saya sekarang," ungkap Isra Faradilla, pemain kelahiran 17 November 1998 tersebut.

Saat bertanding, Isra Faradilla mengaku ingin lebih tenang, tetapi terlihat garang. Seperti Kento Momota (Jepang) yang tampil tenang tapi gereget.

Berita Rekomendasi

"Saya juga suka Carolina Marin (Spanyol), tetapi dia terlalu garang kalau di lapangan hehehe," tutur Isra Faradilla.

Tahun ini, Isra sudah memasang beberapa target. Dia bertekad meraih gelar juara pada turnamen Vietnam International Challenge yang akan digelar pada 9-14 April. Selain itu, Sirkuit Nasional Purwokerto juga menjadi incaran Isra.

"Saya ingin mewujudkan keinginan mama saya. Mama sangat ingin saya bisa mengibarkan bendera Merah Putih di negara lain melalui bulu tangkis," jelas Isra.

Bagi Isra, keluarga memang selalu menjadi prioritas. Dia bahkan turut membantu pembiayaan sang kakak yang tengah menempuh pendidikan kedokteran.

"Keluarga saya yang utama. Itu juga yang membuat saya suka berada di Berkat Abadi, karena semangat kekeluargaannya. Saya merasa menjadi bagian dari satu keluarga besar, dan saya merasa nyaman bersama mereka," tutur Isra.


Di luar bulu tangkis, Isra menggemari dunia fotografi. Dia punya mimpi suatu saat bisa menjadi fotografer profesional. Saat ini, dia mengaku masih punya satu kamera, dan tengah mempertimbangkan untuk membeli satu lagi.

"Saya sukanya memotret pemandangan. Kalau melihat keindahan alam, saya seperti diingatkan untuk lebih bersyukur atas segala ciptaan Tuhan," kata bungsu dua bersaudara ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas