PB Ferkushi Panggil 20 Atlet ke Pelatnas SEA Games 2019
Cabang olahraga kurash memanggil 20 atlet untuk menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) sebagai persiapan menghadapi SEA Games 2019 di Filipin
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, CILOTO - Cabang olahraga kurash memanggil 20 atlet untuk menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) sebagai persiapan menghadapi SEA Games 2019 di Filipina, Desember.
Pemusatan latihan dilakukan di Ciloto, Jawa Barat, dan resmi dimulai pada Senin, 8 April 2019. Program pelatnas ini langsung diresmikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Kurash Indonesia (PB Ferkushi) Mayjen TNI A Hafil Fuddin.
Indonesia rencananya akan menurunkan 10 atlet pada SEA Games 2019, yang terdiri dari lima atlet putra dan lima atlet putri. Sepuluh atlet yang keluar sebagai juara pada seleksi nasional, Januari 2019, otomatis berhak masuk pelatnas. Mereka didampingi atlet lain yang akan menjadi sparing partner di nomor masing-masing.
Setelah dua bulan, mereka akan kembali diseleksi melalui Kejuaraan Nasional (Kejurnas) untuk menentukan 10 atlet yang berhak mewakili Indonesia di Filipina.
“Para atlet dipanggil ke pelatnas ini untuk berlatih keras, mempersiapakan diri agar bisa memenuhi target menjadi juara pada SEA Games 2019. Kalau berhasil menjadi juara, itu akan menjadi kebanggaan tersendiri. Ketika bendera Merah Putih berkibar dan lagu Indonesia Raya berkumandang, itulah kebanggaan seorang atlet. Itulah hasil dari kerja keras saat berlatih mempersiapkan diri,” ungkap Mayjen TNI A Hafil Fuddin saat peresmian pelatnas.
“Setiap atlet pasti bercita-cita bisa membela nama negara mereka di kancah internasional. Mereka yang sekarang di pelatnas adalah rakyat Indonesia yang terpilih untuk membela bangsa. Mereka harus bersaing secara sehat, untuk memperebutkan posisi yang bisa mewakili Indonesia ke Filipina,” kata A Hafil Fuddin.
Sepuluh nomor yang diikuti itm kurash Indonesia pada SEA Games 2019 adalah -66 kg, -73 kg, -81 kg, -90 kg, dan +90kg untuk putra. Sementara itu di bagian putri, lima kelas yang akan diikuti adalah -52 kg, -57 kg, -63 kg, -70 kg, dan +70 kg. Dari 20 atlet yang dipanggil, 15 orang sudah berada di Ciloto, termasuk Khasani Najmu Shifa yang merupakan peraih medali perunggu pada Asian Games 2018 di Jakarta.
”Keberhasilan di Asian Games kemarin memang menjadi beban, tetapi sedikit. Saya lebih menjadikan itu sebagai pelecut semangat agar bisa berlatih lebih keras lagi dan kembali mempersembahkan medali untuk Indonesia pada SEA Games nanti. Peluang untuk meraih medali emas di Filipina cukup terbuka karena tidak ada negara-negara kuat kurash yang akan ambil bagian. Namun, saya berharap bisa menghadapi para atlet Filipina, Vietnam, dan Thailand sebelum SEA Games berlangsung, agar saya bisa mendapatkan pengalaman,” urai Shifa.
Shifa akan turun di kelas -63 kg dan menjadi salah satu atlet yang ditargetkan meraih medali emas di Filipina. Indonesia menargetkan meraih dua medali emas.
Selain Shifa, atlet putri yang juga akan digembleng untuk mewakili Indonesia adalah Maria Magdalena Ince, di kelas -52 kg. Ince turun di cabang olahraga sambo pada Asian Games 2018.
“Pelatnas untuk SEA Games memang cukup pendek, tetapi kalau para atlet bisa berlatih dengan sungguh-sungguh dan mempersiapkan diri dengan baik, pasti bisa bersaing saat event nanti. Kemauan atlet untuk berlatih keras jadi sangat penting. Selama dua bulan latihan sebelum Kejurnas, saya ingin memperbaiki kondisi fisik dan kecepatan saat bertanding,” kata Ince.
Selain Shifa dan Ince, atlet lain yang sudah berkumpul di Ciloto adalah Ryan Ramadhan (-66 kg), Riyandi (-73 kg), Doni Sukma (-73 kg), Carlos Leon (-81 kg), Surya Purnama Adjie (-81 kg), Muhammad Difa Alfais (-90 kg), Abdul Rohman (-90 kg), Rafi Fadilah (+90 kg), Ghea Cholofah Santika (-52 kg), Asti Puspa Dewi (-57 kg), Siti Latifah (-70 kg), Tati Puji Astuti (-70 kg), dan Mutiara Amanda (+70 kg).