Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Lalu Muhammad Zohri Jadi Pelari Tercepat di Asia Tenggara

Tak hanya memecahkan rekor nasional, Zohri kini juga mendapat predikat sebagai pelari tercepat se-Asia Tenggara.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Lalu Muhammad Zohri Jadi Pelari Tercepat di Asia Tenggara
KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Muhammad Zohri kembali membuat rekor lari jarak pendek, sekaligus megukuhkan diri sebagai manusia tercepat se-Asia Tenggara. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelari cepat Indonesia, Lalu Muhammad Zohri kembali mengharumkan nama Indonesia di kacah internasional.

Zohri mempersembahkan medali perak di nomor 100 meter dengan catatan waktu 10,13 detik, pada Kejuaraan Atletik Asia 2019 yang digelar di Khalifa International Stadium, Doha, Qatar, Senin (22/4/2019).

Pelari asal Lombok tersebut finis kedua di belakang sprinter Jepang Yoshihide Kiryu yang meraih emas dengan waktu 10,10 detik.

Catatan waktu yang ditorehkan Zohri pada ajang tersebut sekaligus mengantarkan dirinya memecahkan rekor nasional yang sebelumnya dipegang oleh manta sprinter, Suryo Agung Wibowo.

“Luar biasa, meskipun mendapatkan medali perak tapi Lalu Muhammad Zohri berhasil mencatatkan waktu 10,13 detik dan memecahkan rekor nasional lama atas nama Suryo Agung Wibowo dengan catatan waktu 10,17 detik di 100 meter putra,” tulis Menpora Imam Nahrawi dalam akun instagram pribadinya.

Tak hanya memecahkan rekor nasional, Zohri kini juga mendapat predikat sebagai pelari tercepat se-Asia Tenggara.

Berita Rekomendasi

Pasalnya, rekor Suyo Agung 10,17 detik yang tercipta pada SEA Games 2009, membuatnya mendapatkan julukan sebagai pelari tercepat se-Asia Tenggara.

Setelah perlombaan Zohri menyatakan dirinya yang saat perlombaan ada di posisi terdepan, sempat kehilangan konsentrasi hingga akhirnya bisa disusul oleh Kiryu.

“Iya saya sempat hilang konsentrasi, memikirkan saingan-saingan saya,” ujar Lalu Zohri dikutip dari rilis PB PASI.

Perlu diktahui, keberhasilan Zohri tidak terlepas dari strategi sang pelatih Eni Nuraeni Sumartoyo.

Zohri sengaja disimpan untuk nomor 100 meter karena nomor ini menjadi target lolos ke Olimpiade.

Zohri tidak dilibatkan dalam perlombaan estafet 4x100 meter karena jadwal yang terlalu mepet dengan lomba 100 meter.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas