Satu Gelar Juara Dunia Indonesia, Pelatih Panjat Tebing Indonesia: Peforma Kami Belum Optimal
Torehan juara dunia dinilai Hendra masih belum maksimal. Pasalnya, dari sektor putri, atlet Indonesia masih jauh dari harapannya.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih Timnas Panjat tebing Indonesia, Hendra Basyir mengaku bersyukur atas prestasi yang diraih Alfian M Fajri menjadi juara dunia panjat tebing IFSC seri Congqing, China, Sabtu (27/4/2019).
Namun, torehan itu dinilai Hendra masih belum maksimal. Pasalnya, dari sektor putri, atlet Indonesia masih jauh dari harapannya.
"Memang secara hasil kita Alhamdulillah bisa juara dunia kali ini untuk di putranya cuma secara overall performa kita belum maksimal," kata Hendra.
Seperti diketahui, untuk ajang ini nomor women's speed world record, medali emas diraih oleh atlet asal China, YiLing Song dengan catatan waktu 7,673 detik.
Medali perak diraih oleh atlet Polandia, Aleksandra Rudzinska yang mengalami fall di babak big final.
Untuk medali perunggu diraih oleh atlet asal Rusia, Iuliia Kaplina dengan catatan waktu 8,429 detik.
Sementara itu, atlet putri andalan Indonesia, Aries Susanti Rahayu, gagal melaju ke babak semi final. Aries dikalahkan Anouck Jaubert dari Prancis dengan selisih skor tipis 0,02 detik. Aries menorehkan waktu 7,429 detik sedangkan Jaubert 7,400 detik.
Atlet putri lain dari Indonesia, Nurul Iqamah, gagal di babak perdelapan final melawan Rudzinska. Nurul menorehkan catatan waktu 8,724 detik sedangkan Rudzinska 7,742 detik.
Sebelumnya pada 2018, Aries meraih gelar juara dunia pertamanya di IFSC Worldcup Chongqing.
Hendra pun menyebut, seperti Kejuaraan Dunia di Moscow beberapa waktu lalu, targetnya kali ini adalah mempertahankan keunggulan di speed, sekaligus meminimalisir margin dari kelemahan di lead dan boulder.
Baca: Ini Fakta Terbaru Video Panas Cut Tari & Ariel Noah 9 Tahun Silam, Hotman: Cut Tari Ngaku 3 Kali
Hal Tak Biasa
Atlet panjat tebing Indonesia Alfian M Fajri baru saja mengharumkan Indonesia di kancah internasional.
Pasalnya, ia baru saja menjadi juara dunia panjat tebing IFSC seri Congqing, China, Sabtu (27/4/2019).
Raihan itu Alfian dapatkan setelah pada partai final nomor kecepatan putra, Alfian mampu mengalahkan atlet Ukraina, Kostianyn Pavlenko dengan catatan waktu 5,970 detik. Sementara, Pavlenko membukukan waktu 6,310 detik.
Baca: Bursa Transfer Liga 1: Unggahan Rene Mihelic Ini Kode Keras Buat Persib Bandung dan Bobotoh?
Baca: Jadwal Lengkap MotoGP Spanyol 2019: Valentino Rossi Berpeluang Juara, Momen Kebangkitan Marc Marquez
Baca: Persib Vs Borneo FC Ditunda, Ini Respons Pelatih dan Pemain Maung Bandung
Alfian M Fajri mengungkapkan hal yang tak biasa yang dia rasakan sebelum bertanding. Hal itu, katanya, membuatnya lebih tak terbebani.
"Ya, senang. Enggak menyangka sebenarnya. Entah bagaimana saat pertandingan kemarin saya lebih santai saja. Enggak seperti biasanya sih yang tegang dan lebih emosional. Tapi, kemarin merasa enggak ada beban dan ternyata syukur Alhamdullilah malah dikasih juara sama Allah," kata Alfian saat dihubungi pewarta, Senin (29/4/2019).
Syukur Alfian terucap lantaran gelar juara dunia yang ia dapatkan kali ini berkat kerja keras pantang menyerah dari empat kegagalan yang ia dapatkan sebelumnya.
"Pertama itu di seri Moscow Maret 2018 itu hanya mencapai 18 besar. Lalu seri kedua baru bisa masuk 16 besar, menyusul seri ketiga lima besar, seri empat gagal lagi enggak masuk 16 besar, yang terakhir ini baru juara," kata dia.
Meski jadi yang ternama, pria kelahiran Sukoharjo tersebut mengaku masih belum puas dan akan terus berusaha lagi.
"Ya senang sih. Cuma masih banyak lah kekurangan saya dari segi apapun. Jadi memang mesti ditambah lagi, ditingkatkan lagi. Belum sempurna lah,"
"Sebenarnya dari catatan waktu juga bukan best time saya. Belum puas lah. Harusnya 5,60 sekian detik atau 5,70 detik. Catatan 5,970 detik itu hitungan waktu stabil," pungkasnya.