Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sprinter Indonesia, Lalu Muhammad Zohri menyempatkan pulang ke kampung halamannya di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara setelah dirinya meraih medali perak pada kejuaraan Asia di Doha, Qatar, Senin (22/4/2019).

Seperti diketahui, dalam kejuaraan itu, Zohri menyabet medali perak dengan catatan 10,13 detik. 

Tak hanya itu, catatan tersebut pun mengantarkan Zohri menjadi pelari tercepat 100 meter se-Asia Tenggara mematahkan rekor Suryo Agung Wibowo, 10,17 detik yang ditorehkan pada saat meraih medali emas di SEA Games 2009.

Zohri kembali ke kampung halamannya.

Tujuannya, kata dia, untuk menengok makam kedua orangtuanya, dan bertemu sanak saudara terlebih menjelang bulan Ramadhan.

“Ya, saya sempat pulang. Izin lah sama Ibu, sebelum puasa saya harus ziarah dulu ke kuburan Ibu dan Bapak,” kata Zohri kepada Tribunnews, Sabtu (4/5/2019).

Namun, tak hanya itu.

Ketika di kampung halamnya Zohri juga mengaku menyempatkan diri bertemu dengan kekasihnya, Putri.

“Kemarin sempat ketemu (Putri) saya kan pulang tidak bilang-bilang jadi dia kaget gitu. Ya kemarin kita ketemu di pantai, habis lari-lari sore,” ujarnya.

Putri diakui Zohri adalah tambatan hati ketika dirinya masih sekolah di Lombok. 

“Dia tuh adik kelas saya, masih kelas 2 SMA,” ujarnya.

Selain sanak saudara, pemuda 18 tahun ini juga mengaku kerap diberikan motivasi oleh kekasihnya.

Pesan yang paling diingat ialah dirinya harus tetap menjadi pribadi yang rendah hati meski prestasi terus didapati.

“Pas ketemu ya dia pesan; tetap jadi Zohri yang dulu, tetap rendah hati. Jangan macam-macam. Ya pokoknya dia kasih pesan yang positif buat saya. Dia semangati saya,” ungkapnya.

Namun, saat ditanya soal keseriusannya dengan Putri, Zohri pun sudah merencanakan pernikahantapi tak dalam waktu dekat-dekat ini.

“Nikah, ya InsyaAllah 2023 lah,” katanya dengan wajah tampak tersipu malu.