Pelajar SKOI Samarinda Ajukan Tiga Permintaan ke Menpora
Hariana pun secara lancar membeberkan tiga kendala yang kini tengah dihadapi pelajar SKOI, yakni sarana gedung latihan, transportasi, dan try out.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
![Pelajar SKOI Samarinda Ajukan Tiga Permintaan ke Menpora](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menpora-imam-nahrawi-33.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Hariana pelajar Kelas 11 Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) Samarinda memberanikan diri untuk bicara langsung dengan Menpora Imam Nahrawi.
Hal itu ia utarakan setelah Manpora memberikan kesempatan kepada para pelajar untuk mengungkapkan apa yang dirasa masih kurang.
Hariana pun secara lancar membeberkan tiga kendala yang kini tengah dihadapi pelajar SKOI, yakni sarana gedung latihan, transportasi, dan try out.
“Pak Menteri, Kami minta diadakan atau dibuatkan gedung olahraga dan fasilitas alat latihan. Di asrama kami juga kekurangan armada transportasi untuk itu mohon Pak didukung kendaraan, serta kami juga meminta try out bisa diadakan lagi karena untuk mengasah kemampuan kami kalau cuma latihan tidak bisa terlihat,” papar Hariana, Selasa (21/5/2019).
Pelajar berparas cantik itu menjelaskan tiga permintaam tersebut. Soal Gedung latihan, karena untuk berlatih sarana latihan masih sangat minim.
Harian yang menjadi atlet Sepaktakraw harus berlatih di lapangan yang berada di bawah jembatan.
Sementara itu, atlet Kempo kerap berlatih dengan kendala genagan air setiap hujan tiba.
Kemudian, soal tranportasi yang dimaksud Hariana yakni untuk mengantar para pelajar ke area kota Samarinda, pasalnya di kota Samarinda ada beberapa venue untuk berlatih dan menjalankan sparing partner.
Sedangkan soal try out. Hal ini kembali diminta karena sudah dua tahun terakhir, SKOI Samarinda tak lagi memberangkatkan para pelajarnya untuk menjalankan try out baik di dalam atau pun luar negeri.
“Ya ini PR kita semua ya. Benar tadi kalau cuma berlatih tidak bertanding itu pengalaman kita bertanding juga akan kurang. Jam terbangnya kurang,” terang Menpora.
“Jadi sudah barang tentu ini harus dikelola dengan baik. Lebih dari itu kesempatan ini juga baik bagi masyarakat untuk berpartisipasi. Beberapa hal yang kurang tadi sesungghuhnya ini juga jadi peluang bagi masyarakat yang terlibat entah dunia usaha atau sponsor,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.