Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Raja Sapta Oktohari Kembali Terpilih Jadi Ketum PB ISSI

Raja Sapta Oktohari secara aklamsi kembali terpilih menjadi ketua umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Seluruh Indonesia (PB ISSI)

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Raja Sapta Oktohari Kembali Terpilih Jadi Ketum PB ISSI
ist
Raja Sapta Oktohari Kembali Terpilih Jadi Ketum PB ISSI 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Raja Sapta Oktohari secara aklamsi kembali terpilih menjadi ketua umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Seluruh Indonesia (PB ISSI) periode 2019-2023 pada Musyawarah Nasional (Munas) PB ISSI XVIII di Manson Pine Bumi Parahyangan Bandung, Jawa Barat 26-28 Juli 2019.

Okto sapaan akrab komandan kontingen Indonesia Olimpiade Rio de Jenario Brasil itu menegaskan akan melanjutkan enam program yang telah dijalankan pada masa kepengurusan sebelumnya.

Raja Sapta Oktohari secara aklamsi kembali terpilih
Raja Sapta Oktohari secara aklamsi kembali terpilih menjadi ketua umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Seluruh Indonesia (PB ISSI) periode 2019-2023

Enam fokus program yang akan dimaksimalkan adalah pengembangan atlet, pelatih, commissaire, venue, event dan organisasi.

"Syukur Alhamdulillah saya masih dipercaya teman-teman Pengprov untuk melanjutkan kepengurusan ISSI. Mudah-mudahan amanah ini bisa saya laksanakan untuk kejayaan sepeda Indonesia,” ujar Okto usai ditetapkan menjadi Ketua Umum.

Menurut Okto, enam fokus program kerja yang disampaikannya pada penyampain visi mis dihadapan peserta Rakernas sebenarnya sudah terpenuhi selama empat tahun kepengurusannya 2015-2019.

"Kami menyadari apa yang kami lakukan masih jauh dari kata sempurna. Empat tahun ke depan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Terutama untuk melanjutkan tradisi meloloskan atlet balap sepeda Indonesia ke ajang Olimpiade di Tokyo 2020," tutur Okto.

Indonesia jelasnya untuk pertama kalinya mengirimkan atlet balap sepeda ke ajang multievent terbesar di dunia melalui Toni Syarifudin yang tampil di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil.

Berita Rekomendasi

“Selain Olimpiade, PR kita ada SEA Games 2019 di Filipina. Utamanya, kuaifikasi Olimpiade yang harus dikejar dari sekarang. Lalu kami masih harus bekerja untuk mendeteksi potensi daerah sampai menyalurkan atlet ke ajang internasional,” papar Okto.

Okto juga berbangga hati karena bisa merangkul komunitas-komunitas balap sepeda untuk bersama-sama menunjukkan animo positif bagi perkembangan balap sepeda di Indonesia.

Ke depannya, Okto berharap prestasi dan komunitas balap sepeda bisa berjalan beriringan dengan saling suport untuk mendapatkan hasil yang positif di kemudian hari.

Empat tahun terakhir, banyak prestasi membanggakan yang pernah diraih balap sepeda Indonesia. Misalnya, di SEA Games 2017 Malaysia di mana Indoneaia meraih dua medali emas dari disiplin BMX, kemudian dua emas dari nomor downhill di Asian Games 2018, satu emas di Asian Para Games.

“Untuk disiplin roadrace harus kita kejar lagi prestasinya. Kita baru punya velodrome kelas internasional, itu jadi PR besar untuk dikerjakan lebih serius. Apalagi Indonesia ditunjuk sebagai satellite traning dari UCI, tenru buruh energi danfokus untuk mengejar ketertinggalan kita si nomor track. Untuk tim continental, dulu saya datang kita hanya punya satu tim continental. Di kepengurusan saya, kita bisa berhasil bikin tiga tim dan sampai sekarang masih ada. Saya berterima kasih karena direksi PGN yang akhirnya melanjutkan kembali kontraknya dan Agustus nanti akan ikut di Tour de Indonesia,” urai Okto.

Sementara itu, Bendahara Umum PB ISSI, Roni Fauzan menambahkan prestasi balap sepeda Indonesia belakangan tengah mengalami perkembangan yang signifikan. Ia berharap tren positif itu bisa terus dilanjutkan di kepengurusan selanjutnya.

“Ke depan harapannya lebih banyak atlet yang kita kirim ke Olimpiade dan ada medali yang kita dapatkan. Atlet-atlet kita ke depannya juga yak lagi dipandang sebelah mata oleh dunia melalui prestasinya. Bukan hanya Malaysia saja yang punya (Azizulhasni) Awang, tapi kita juga bisa,” kata Roni.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas