Tim Catur Indonesia Raih Tiga Emas di 4th Eastern Asian Youth Chess Championship
Tim Catur Indonesia berhasil menyabet 3 Emas, 3 Perak dan 2 Perunggu pada Kompetisi Catur cepat
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Tim Catur Indonesia yang disponsori oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk untuk berlaga di 4th Eastern Asian Youth Chess Championship berhasil menyabet 3 Emas, 3 Perak dan 2 Perunggu pada Kompetisi Catur cepat yang dilaksanakan pada sabtu, 3 Agustus 2019 di Bangkok.
Kabar menggembirakan tersebut disampaikan oleh Head of Delegation Tim catur Indonesia, Agus Mulyono.
“Setelah pertarungan panjang selama 9 babak, tim Indonesia berhasil meraih 3 Emas, 3 Perak dan 2 Perunggu,” ujar Agus Mulyono yang juga menjabat sebagai Social Investment Manager JAPFA.
“Emas Pertama didapatkan oleh Cecilia Natailie Luvian (G-14), kemudian disusul oleh Arjuna Satria Pamungkas (U-10) dan kemenangan dilengkapi emas dari FM Daniel Lumban Tobing (U-16),” Imbuhnya.
Pertandingan yang berlangsung sekitar 3 jam dengan 9 babak menurut Agus cukup menguras energi para pemain Indonesia. Kualitas permainan lawan terutama dari negara seperti Thailand dan Mongolia cukup menjadi tantangan tersendiri di kompetisi catur cepat ini.
“Beberapa pecatur kita harus puas untuk menerima perak seperti Nayaka Budhidarma (U-14), Handaru Juan Izz Linardhi (U-12), dan Aura Cahyati Alfian (G-10),” kisah Agus. “Sedangkan WFM Chistine Elisabeth yang berlaga di G-18 harus puas dengan perunggu setelah pertandingan terakhir melawan pecatur dari Filipina. Dan As Syahsyah Syakish Thirof (U-8) peserta termuda dari Indonesia harus puas dengan medali perunggu,” imbuhnya.
Pencapaian tersebut menurut Agus merupakan hasil yang cukup memuaskan. Pasalnya pertandingan catur kilat tersebut dilaksanakan setelah tanding ronde kedua catur klasik. Semua tim Indonesia mengikuti dua pertandingan tersebut secara berurutan.
Tantangan Catur Kilat
Pengaturan Waktu Catur Kilat diantara pertandingan catur klasik memberikan tantangan tersendiri untuk tim Indonesia. Karena semua Tim Indonesia mengikuti dua nomor tersebut maka perubahan strategi dan pola permainan harus dilakukan dalam jangka waktu yang pendek.
“Tantangannya mengatur strategi agar pemain kita fokus pada pengaturan waktu pada saat catur kilat. Tetapi pada permainan pagi lebih didorong untuk berhati-hati dan memikirkan setiap langkah. Dua perhatian yang sedikit berbeda,” ungkap Taufik Halay, pelatih Tim Catur Indonesia.
Tantangan lainnya yang sempat menjadi kendala membangun mental para pecatur junior untuk terus maju.
Hasil Babak kedua yang semakin berat menambahkan sedikit beban untuk tim Indonesia.
“Mengembalikan semangat juang menjadi kunci utama untuk para pemain Indonesia dan terutama stamina untuk menghadapi pertandingan catur cepat,” kata taufik.
Taufik juga mengapresiasi mental tim Indonesia yang mampu terus berjuang dengan luar biasa pada 9 babak catur kilat.
Menurutnya pengaturan jadwal pertandingan di ajang 4th eastern Asia Youth Chess Championship ini menjadi tantangan tersendiri.
“Tournament kali ini menuntut kelincahan pemain untuk mengubah strategi, menjaga stamina pemain, dan kemampuan untuk menyikapi pola perubahan permainan dengan cepat. Selain itu tanding catur kilat kemaren menjadi persiapan untuk tanding catur cepat tanggal 7 nanti," jelasnya.