Final Basket Liga Mahasiswa Dipimpin Wasit Internasional
Wasit internasional Harja Jaladri yang pernah memimpin pertandingan kejuaran dunia, menjadi salah satu pengadil dalam gelaran final nasional
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wasit internasional Harja Jaladri yang pernah memimpin pertandingan kejuaran dunia, menjadi salah satu pengadil dalam gelaran final nasional Liga Mahasiswa (LIMA) Basketbal National tahun ini.
Wasit bersertifikat Federasi Bolabasket Dunia (FIBA) itu akan menjadi salah satu penentu sukses gelaran puncak yang menghadirkan tim-tim terbaik dari empat wilayah untuk menjadi yang kampiun pada putaran final pada 5-12 Agustus ini di Gelanggang Remaja Jakarta Timur tersebut.
Harja menjadi satu-satunya wasit dari Indonesia yang pernah memimpin NBA Summer League. Sosok ini akan menjadi technical delegate LIMA Basketball Nationals Season 7 ini.
Harja akan mengawasi penampilan 12 tim putra dan delapan tim putri dari 14 kampus akan mengikuti kompetisi level mahasiswa ini.
Tidak hanya tim-tim tradisional yang berpartisipasi, tim yang baru masuk ke Nationals seperti tim putra Universitas Telkom (Telkom), tim putri Universitas Katolik Soegijapranata (Unika Soegijapranata) dan Politeknik Negeri Malang (Polinema) juga akan meramaikan LIMA Basketball Nationals yang memasuki tahun pelaksanaan ke-7 itu.
Muka baru tersebut akan akan bertemu dengan dua tim unggulan dari conference Jakarta, UPH dan UEU yang digadang-gadang akan kembali menyajikan penampilan menarik.
Pasalnya, baik di conference musim ini maupun Nationals musim lalu, tim putra dan putri dari kedua kampus tersebut selalu memperebutkan gelar.
Sepanjang enam musim yang sudah berjalan, kompetisi LIMA Basketball sudah diikuti oleh 14.003 peserta, 10.666 student-athlete dari 415 perguruan tinggi dengan 10 kota penyelenggaraan, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Tangerang, Semarang, Padang, Medan, dan Makassar.
Pergelaran ini merupakan salah satu bentuk pembinaan LIMA, baik untuk kampus maupun student-athlete.
Sebagai organisasi privat yang menjadi wadah para mahasiswa berkarya di bidang olahraga, LIMA berharap dapat memotivasi mereka untuk lebih berprestasi dan peduli sosial.
Kompetisi digelar untuk meningkatkan soft skill para student-athlete yang ingin melebarkan sayapnya di dunia olahraga.
Selain itu, LIMA juga mencoba membuat mereka dapat mengimbangi prestasi akademik dengan adanya peraturan minimal IPK (Indeks Prestasi Kumulatif).
Tidak hanya mahasiswa, sebagai human development agent, LIMA juga turut membina wasit lewat Referee Refreshment Program. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan penyegaran kepada para wasit yang akan bertanggung jawab di LIMA Basketball, sekaligus mengingatkan kembali tentang peraturan-peraturan yang berlaku.
“Setelah menjadi wasit di LIMA Basketball, saya sadar bahwa Liga Mahasiswa tidak hanya menaungi student-athlete, tetapi juga wasit,” kata Azizah Gadyananty, salah satu wasit di LIMA Basketball: McDonald’s East Java Conference Seaosn 7.