Andika Sabu Dari Kondektur Bemo Bertinju di Pasar Malam Sekarang Siap Pentas Dunia
Ternyata Andika "D' Golden Boy" Sabu punya perjuangan panjang sebelum menjadi petinju pemegang gelar juara kelas terbang WBA Asia.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ternyata Andika "D' Golden Boy" Sabu punya perjuangan panjang sebelum menjadi petinju pemegang gelar juara kelas terbang WBA Asia.
Anak kelima dari tujuh bersaudara pasangan Hae dan Male ini sempat menjadi kondektur bemo dan pekerja proyek.
"Saya itu sempat menjadi kondektur bemo dan pekerja proyek sebelum menjadi petinju," ungkap Andika Sabu yang ditemui usai melakukan sparring partner dalam rangka persiapan mempetahankan gelar juara WBA Asia di Tovaz Boxing Camp Sunter Jakarta Utara, Kamis, (8/8/2019).
Pria kelahiran Desa Ledeae, Kabupaten Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), 27 Oktober 1995. Andika Sabu mulai mencintai olahraga tinju saat tampil dalam acara tinju pasar malam.
"Saya tertarik dengan tinju berawal saat turun pada acara tinju pasar malam di daerah Sumba dengan bayaran Rp 200 ribu sekali tampil. Dalam pertandinhan itu saya bisa menang padahal tidak pernah latihan tinju. Sejak itu lah saya mulai tertarik untuk berlatih tinju untuk bisa mengubah kehidupan," kata Andika Sabu.
Nasib Andika cukup beruntung. Dia mendapat tawaran dari salah seorang pelatih tinju untuk berlatih di Sasana Mirah Boxing Camp Bali.
"Saya menerima tawaran itu karena saya ingin menekuni dunia tinju," akunya.
"Ya, Andika bergabung di Mirah Boxing Camp atas rekomendasi teman," timpal pelatih Mirah Boxing Camp Bali, Yance Mandagi yang menangani Andika menjalani persiapan pertandingan mempertahankan gelar juara kelas terbang WBA Asia melawan petinju Filipina, Ricard Morales yang di gelar di Mall MGK Kemayoan Jakarta Pusat dalam waktu dekat.
Ternyata Andika mampu membuktikan kemampuannya. Dalam 16 kali pertarungan, Andika tak pernah terkalahkan dan menatat sembilan kemenangan KO.
Dia mendapat julukan "D'Golden Boy" karane pada usia 23 tahun telah menyandang gelar juara kelas terbang junior Indonesia versi Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI) setelah mengalahkan Faisol Skbar Jr dengan kemenangan TKO ronde keempat.
Atas kemenangannya tersebut, promotor Martin Daniel memberikan kesempatan baginya untuk bertanding dalam perebutan gelar WBA Asia melawan Romshane Sarquilla dari Filipina.
Dalam pertandingan perebutan gelar di Kampus Universitas IBM ASMI, Jakarta, 6 April 2019, Andika berhasil menambah koleksi gelarnya dengan merebut gelar juara kelas terbang junior WBA Asia (World Boxing Association Asia) melalui kemenangan Technical Decision di ronde keenam.
Kemenangan ini mencatat nama Andika D'Golden Boy Sabu yang saat ini bertempat tinggal di New South Wales, Australia ini masuk dalam peringkat keempat dunia penantang juara dunia kelas terbang junior versi WBA (World Boxing Association).
"Ya, saya memang ingin mewujudkan mimpi untuk bisa merebut gelar juara dunia. Dan, saya bertekad untuk mmpertahankan gelar juara kelas terbang WBA Asia agar bisa bertarung dalam perebutan gelar juara dunia WBA," tegasnya.