Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Ggolf Indonesia Berikan Penghargaan dan Pin Emas Kepada Kasiadi
Murdaya Po memberikan piagam penghargaan dan pin Emas kepada Juara Indonesia Open 1989 Kasiadi di sela-sela penyelenggaraan kejuaraan Golf
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Ggolf Indonesia (PB PGI), Murdaya Po memberikan piagam penghargaan dan pin Emas kepada Juara Indonesia Open 1989 Kasiadi di sela-sela penyelenggaraan kejuaraan Golf Bank BRI Indonesia Open di Pondok Indah Golf Course Jakarta Selatan, Sabtu (31/8/2019).
Penghargaan pin Emas disematkan Murdaya Po kepada Kasiadi atas prestasinya menjadi satu-satunya pegolf Indonesia yang menjuarai Turnamen Golf Indonesia Open.
Sejak digelar pertama kali pada 1974, hanya Kasiadi yang mampu mendobrak dominasi pegolf luar negeri di Indonesia Open.
Penghargaan ini diharapkan oleh Murdaya Po bisa menginspirasi pegolf muda Indonesia lainnya untuk mengikuti jejak Kasiadi di Turnamen Bank BRI Indonesia Open 2019 yang saat ini berlangsung di Pondok Indah Golf Course, Jakarta Selatan.
“Pegolf muda harus mencontoh prestasi pak Kasiadi ini. Beliau legenda golf Indonesia yang pernah juara Indonesia Open,” ungkap Murdaya Po usai menyematkan pin Emas di t-shirt golf yang dikenakan Kasiadi.
Sementara itu, Kasiadi mengaku bangga dan terharu dengan penghargaan dan pemberian pin Emas yang diberikan Ketua Umum PB PGI kepada dirinya.
"Penghargaan ini sebagai bentuk perhatian PGI kepada pegolf Indonesia. Saya merasa terhormat mendapat penghargaan pin emas ini. Senang tapi gemetar juga menerima penghargaan ini karena sudah puluhan tahun tidak aktif main golf," tutur Kasiadi.
Kasiadi juga sempat menyinggung mengenai pegolf muda Indonesia untuk meningkatkan management course atau intensitas latihannya.
“Pegolf muda harus memperbaiki management course. Bila perlu jangan pulang sebelum benar-benar sempurna teknik pukulannya,” kata Kasiadi.
Hal itu dikatakan Kasiadi lantaran dirinya teringat kembali bagaimana perjuangannya untuk meraih juara Indonesia Open 1989.
"Saya sampai menginap di lapangan demi meningkatkan teknik pukulan," selorohnya.