Kekecewaan Susy Susanti hingga Haryanto Arbi karena Audisi PB Djarum Berhenti Tahun Depan
Susi Susanti hingga Haryanto Arbi lain menyuarakan kekecewaannya setelah PB Djarum mengumumkan tak lagi menggelar audisi bulu tangkis tahun depan.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Gigih
Susi Susanti hingga Haryanto Arbi lain menyuarakan kekecewaannya setelah PB Djarum mengumumkan tak lagi menggelar audisi bulu tangkis tahun depan.
TRIBUNNEWS.COM - PB Djarum memutuskan untuk memberhentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tahun depan.
Artinya, 2019 adalah tahun terakhir PB Djarum menggelar ajang pencarian bibit-bibit pebulu tangkis di Indonesia tersebut.
Hal ini dikatakan Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, saat konferensi pers di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, Sabtu (7/9/2019).
Yoppy mengatakan, alasan pihaknya menghentikan Audisi Umum PB Djarum pada 2020 terkait dengan klaim Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
KPAI menilai, ajang Audisi PB Djarum memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok.
Baca: Kekecewaan Susy Susanti ke KPAI hingga PB Djarum Dihentikan, Ini Olahraga Kenapa Tak Didukung?
Baca: Audisi PB Djarum Tahun Depan Ditiadakan, Tanggapan Susy Susanti hingga Duduk Perkaranya
"Tahun ini merupakan tahun perpisahan dari kami. Tahun depan event audisi ditiadakan," ujar Yoppy.
Keputusan PB Djarum untuk menghentikan audisi ini pun menuai komentar dari sejumlah pihak.
Termasuk sejumlah atlet yang pernah bernaung di bawah PB Djarum, seperti Haryanto Arbi.
Inilah ungkapan kekecewaan Susi Susanti, Haryanto Arbi, hingga sejumlah kalangan terkait tak akan ada lagi Audisi PB Djarum, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
1. Susy Susanti
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Susy Susanti ikut bereaksi terhadap keputusan PB Djarum.
"Pastinya bakat-bakat yang terjaring tidak akan sebanyak seperti sekarang dan tahun-tahun sebelumnya" kata Susy, dikutip dari Kompas.com.
"Itu juga bisa menghambat pembinaan usia dini. Kita kan ada kategori usia dini (< 11 tahun), anak-anak (11-13 tahun), pemula (13-15 tahun), remaja (15-17 tahun), dan taruna (17-19 tahun)," ujar Susy.