PB Djarum dan KPAI Berdamai, Simak Empat Poin Hasil Mediasi yang Dilakukan Menpora
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, melakukan mediasi dengan Perwakilan PB Djarum dan Komisi Perlindungan Anak (KPAI) pada Kamis (12/9/2019).
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
PB Djarum dan KPAI Sudah Berdamai, Simak Empat Poin Hasil Mediasi yang Dilakukan Menpora
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, melakukan mediasi dengan perwakilan PB Djarum dan Komisi Perlindungan Anak (KPAI) pada Kamis (12/9/2019) di Kantor Kemenpora, Jakarta.
Perwakilan yang hadir dari pihak KPAI adalah Ketua KPAI, Susanto, sementara PB Djarum diwakili salah seorang pengurusnya, yakni Lius Pongoh.
Turut serta perwakilan dari Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang dihadiri oleh Sekjennya Achmad Budiharto.
Baca: Begini Alasan KPAI Soal Brand Djarum yang Tak Boleh Lagi Ada di Ajang Audisi
Baca: Beda PT Djarum & PB Djarum, Hamid Awaludin: KPAI Bicara Yuridis, Pihak Ini yang Berwenang Menentukan
Pertemuan mediasi tersebut menghasilkan kesepakatan bahwa PB Djarum akan tetap melanjutkan audisi bulu tangkis pada beberapa seri tahun 2019 tanpa menggunakan logo, merek, dan brand image Djarum.
Namun, untuk 2020, mereka akan merapatkan dulu secara internal. Secara keseluruhan, mediasi kedua belah pihak menghasilkan empat poin yang dibacakan langsung oleh Menpora.
Berikut hasil lengkap kesepakatan antara PB Djarum dan KPAI yang dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
1. Para pihak yang beberapa waktu terakhir ini berpolemik tentang masalah audisi bulu tangkis Djarum telah mengadakan pertemuan yang dipimpin oleh Menpora dengan tujuan mencari solusi agar audisi bulu tangkis tetap berkesinambungan dengan sejumlah catatan penting dan harus sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Alasan utama adanya kesinambungan audisi bulu tangkis ini adalah dengan mempertimbangkan adanya ketersediaan atlet bulu tangkis usia muda secara selektif dan berjenjang dalam berkontribusi bagi proses pembibitan atlet bulu tangkis nasional karena cabor bulu tangkis masih menjadi salah satu cabang olahraga penyumbang utama perolehan medali di sejumlah event olahraga internasional.
3. Atas dasar poin nomor satu dan dua di atas, disepakati hal sebagai berikut:
a. Djarum Foundation:
PB Djarum sepakat untuk mengubah nama yang semula audisi umum beasiswa PB Djarum 2019 menjadi audisi umum beasiswa bulu tangkis tanpa menggunakan logo, merek, dan brand image Djarum.
b. KPAI
KPAI sepakat untuk mencabut surat KPAI tanggal 29 Juli 2019 tentang permintaan pemberhentiaan audisi Djarum.
4. Kemenpora, KPAI, dan PBSI sepakat memberikan kesempatan kepada PB Djarum untuk konsolidasi secara internal guna melanjutkan audisi pada 2020 dan seterusnya dengan mengacu pada kesepakatan yang telah diambil pada pertemuan hari ini tanggal 12 September 2019 bertempat di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga yang dipimpin oleh Menpora.
Merujuk dari polemik PB Djarum dan KPAI yang sudah berdamai tersebut, perlu diketahui, banyak atlet jebolan PB Djarum yang berhasil meraih prestasi hingga taraf internasional.
Dirangkum Tribunnews.com dari pbdjarum.org, berikut ini daftar atlet bulu tangkis legendaris jebolan PB Djarum yang sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional:
1. Alan Budi Kusuma
Alan Budi Kusuma bergabung dengan PB Djarum pada 1986.
Selama menjadi atlet bulu tangkis, Alan Budi Kusuma sukses meraih gelar juara di ajang Indonesia Open 1993, Thomas Cup 1996, dan mendapat medali emas di Olimpiade 1992 yang berlangsung di Barcelona.
Juga masih banyak gelar juara lainnya, seperti Dutch Open, Thailand Open, German Open, dan lain-lain.
Tak hanya itu, suami Susi Susanti ini berhasil mendapat ranking tertinggi di peringkat pertama dunia untuk sektor tunggal putra.
2. Antonius Budi Ariantho
Bersama dengan Denny Kantono dalam sektor ganda putra, Antonius Budi Ariantho menyabet gelar juara Indonesia Open 1996.
Ia juga pernah meraih medali perunggu Olimpiade 1996 yang digelar di Atlanta serta mendapat juara Thomas Cup 1996 dan 2000.
Peringkat tertinggi yang berhasil diraih Antonius Budi Ariantho adalah ranking satu dunia.
Kariernya saat ini adalah pelatih ganda bulu tangkis di Jakarta.
3. Ardy B Wiranata
Sama halnya dengan Alan Budi Kusuma, Ardy B Wiranata yang bergabung dengan PB Djarum pada 1984 ini sukses mendapat peringkat tertinggi ranking satu dunia untuk sektor tunggal putra.
Selama kariernya, Ardy B Wiranata tercatat pernah menjadi juara Indonesia Open sebanyak enam kali, Thomas Cup 1994 dan 1996, serta All England 1991.
Ia juga meraih medali perak Olimpiade 1992 di Barcelona setelah kalah melawan Alan Budi Kusuma.
Saat ini, Ardy B Wiranata diketahui menjadi pelatih bulu tangkis di Kanada.
4. Budi Santoso
Tunggal putra legendaris lainnya adalah Budi Santoso yang sukses menempati peringkat 10 besar dunia.
Ia bergabung dengan PB Djarum pada 1982 dan berhasil meraih juara Thomas Cup 2002.
Saat ini Budi Santoso tercatat menjadi pelatih Mutiara Bandung.
5. Denny Kantono
Rekan Ardy B Wiranata, Denny Kantono tak hanya sukses sebagai atlet bulu tangkis.
Saat berkarier sebagai pelatih, Denny Kantono berhasil mencetak prestasi, yakni juara 1 Kejurnas, termasuk juara 1 ganda putra Taruna dan ganda campuran Taruna Kejurnas pada 2006.
Tak hanya itu, Denny Kantono juga mencetak banyak pemain Djarum yang memperkuat Pelatnas.
6. Eddy Hartono
Eddy Hartono sempat berpasangan dengan Liem Swie King sebelum akhirnya berganti dengan Rudy Gunawan.
Selama kariernya, Eddy Hartono mencatat prestasi dengan raihan juara di Sudirman Cup 1989, Thomas Cup 1994, dan All England 1992.
Ia juga sukses meraih medali perak di Olimpiade 1992 di Barcelona bersama Rudy Gunawan.
7. Hariyanto Arbi
Atlet bulu tangkis legendaris yang menempati peringkat tertinggi ranking 1 dunia dari sektor tunggal putra ini merupakan adik dari Eddy Hartono.
Hariyanto Arbi yang bergabung dengan PB Djarum pada 1982 sukses meraih juara Thomas Cup empat kali berturut-turut, yakni 1994, 1996, 1998, dan 2000.
Ia juga berhasil mendapat gelar juara di Kejuaraan Dunia 1995 serta All England 1993 dan 1994.
8. Heryanto dan Kartono
Heryanto dan Kartono, ganda putra legendaris Indonesia ini mencetak prestasi dengan menjadi juara All England sebanyak dua kali, pada 1981 dan 1984.
Tak hanya All England, di tahun 1984 keduanya juga sukses menjadi juara Piala Thomas.
9. Ivana Lie
Pernah menjajal sebagai tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran, Ivana Lie berhasil memborong banyak prestasi selama berkarier.
Saat menjadi tunggal putri, tercatat Ivana Lie pernah menjadi juara Indonesia Terbuka 1983, Sea Games di Singapura pada 1983, dan Belanda Terbuka 1979.
Sementara di sektor ganda putri, Ivana meraih juara Indonesia Terbuka 1986 dan 1987.
Berpasangan dengan Christian Hadinata, Ivana berhasil memboyong juara ganda campuran Asian Games 1982 dan Piala Dunia 1985.
Di situs resmi PB Djarum, Ivana Lie saat init tercatat menjadi Staf Ahli Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga.
10. Liem Swie King
Bergabung dengan PB Djarum pada 1979, Liem Swie King sukses mencetak banyak prestasi selama kariernya sebagai atlet bulu tangkis.
Ia meraih gelar juara Thomas Cup pada 1976, 1979, dan 1984.
Juga juara All England pada 1978, 1979, dan 1981.
11. Luluk Hadiyanto
Luluk Hadiyanto mendapat peringkat tertinggi ranking satu dunia dari sektor ganda putra saat aktif menjadi atlet bulu tangkis.
Ia pernah meraih juara Indonesia Open dan Korea Open pada 2004.
12. Minarti Timur
Minarti Timur yang saat ini menjadi pelatih di Filipina, pernah menempati ranking satu dunia di sektor ganda campuran.
Saat berpasangan dengan Tri Kusharyanto, Minarti sukses meraih medali perak di Olimpiade 200 yang digelar di Sydney.
Ia juga pernah meraih juara Indonesia Open 1995, 1996, 1997, dan 1998,
13. Rudy Gunawan
Rudy Gunawan dan Hadi Saputra
Rudy Gunawan menjadi satu di antara ganda terbaik yang dimiliki Indonesia.
Ia sukses meraih ranking satu dunia dari sektor ganda putra.
Tak hanya itu, Rudy Gunawan juga berhasil meraih juara di Kejuaraan Dunia 1993, Thomas Cup 1994 dan 1996, All England 1992 dan 1994, serta mendapat medali perak Olimpiade 1992 di Barcelona.
14. Yuliani Sentosa
Yuliani Sentosa saat ini diketahui menjadi pelatih di Amerika Serikat.
Selama berkarier sebagai tunggal putri bulu tangkis, Yuliani Sentosa menyabet juara Uber Cup 1994 dan 1996.
Ia juga sukses masuk dalam top sepuluh besar pemain dunia.
15. Zelin Resiana
Bergabung dengan PB Djarum pada 1985, Zelin Resiana berhasil meraih juara Uber Cup 1994 dan 1996.
Juga juara Indonesia Open 1996 dan 1997 dalam sektor ganda putri.
Sebagian artikel di awal berita telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dimediasi Menpora, PB Djarum dan KPAI Capai Kesepakatan, Ini 4 Poinnya"
(Tribunnews/Ipunk, Pravitri Retno W)