Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

DKI Jakarta Menurunkan Pegulat Terbanyak di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional

Tuan rumah DKI Jakarta menurunkan pegulat terbanyak dengan delapan pegulat di Perhelatan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS)

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in DKI Jakarta Menurunkan Pegulat Terbanyak di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional
Humas PGSI DKI Jakarta
Pegulat DKI Jakarta ke Pomnas 2019 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhelatan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) segera dimulai.

Sejumlah venue yang tersebar di lima Pemerintahan Kota Jakarta telah selesai bersolek menyambut pesta akbar olahraga mahasiswa selama tujuh hari dimulai 19 hinga 26 September 2019 ini.

Khusus untuk cabang olahraga gulat dimulai pada hari Kamis tanggal 19 September di GOR Cempaka Putih yang kemungkinan upacara simbolis pembukaannya akan dilakukan oleh Ketua Umum Pengprov PGSI DKI Jakarta, Steven Setiabudi Musa.

Steven Setiabudi Musa
Steven Setiabudi Musa, Ketua Pengprov PGSI DKI Jakarta (dok pribadi)

Hadir dalam acara pembukaan hari pertama selain 17 daerah dengan jumlah pegulat sebanyak 83 atlet dan juga para pembina gulat dari berbagai daerah, juga kemungkinan akan hadir pula para sesepuh gulat nasional yang katanya ingin bersama-sama ikut memeriakan selama pertandingan gulat Pomnas berlangsung.

Tuan rumah DKI Jakarta menurunkan pegulat terbanyak dengan delapan pegulat. Menurut pelatih gulat POMNAS DKI Jakarta, Dedi Rukmana dari delapan pegulat tersebut tuan rumah DKI menargetkan sedikitnya bisa meraih dua medali emas. Kedua medali emas tersebut bisa didapat dari empat pegulat.

Mereka di antaranya, Andika (77 kg) gaya Grego, Muhammad Rudiansyah (85 kg), Irfan (54 kg), dan di bagian putri Dwinur Anggraeni (52 kg) di gaya bebas.

Keempat pegulat yang diharapkan dapat menyumbangkan dua medali emas ini menurut Dedi Rukmana yang juga guru olahraga SMA 44 Perumnas Klender Jakarta Timur ini tidak semuda itu bisa meraihnya. Tantangan cukup berat akan datang dari pegulat-pegulat nasional dari Jawa Timur dan Jawa Barat yang menjadi gudangnya pegulat nasional.

BERITA REKOMENDASI

Di kelasnya Andika penantang utamanya dari Jawa Timur. Dia menjadi musuh utamanya dalam POMNAS 2019 kali ini. Demikian halnya dengan Rudi, lawan utamanya juga dari Jatim. Untuk Irfan dan Dwi lebih berat lagi. Lawannya tidak hanya dari Jawa Timur saja, akan tetapi juga dari Jawa Barat.

Tentu diharapkan keempat pegulat terbaik DKI Jakarta ini bisa bermain maksimal, waspada pada setiap lawan yang dihadapi di atas matras agar bisa meraih sukses merebut minimal dua medali emas. Kalau bisa sebagai tuan rumah, sebut Dedi, empat-empat pegulatnya bisa meraih medali emas semua.

Selain empat pegulat yang ditargetkan untuk meraih dua medlai emas ini, masih ada dua pegulat lagi yang menurut Dedi Rukmana bisa menjadi kuda hitam dalam arena POMNAS 2019 kali ini.

Pengertian kuda hitam di sini adalah, atlet (pegulat) yang tidak diperhitungkan sama sekali untuk menang akan tetapi ternyata bisa merebut juara dengan mengalahkan lawan-lawannya secara spektakuler dan mengensankan.

Menurut Dedi, diharapkan kedua pegulat yang dikategorikan sebagai ‘kuda hitam’ ini bisa tampil elegan dengan merebut juara di kelasnya secara mengejutkan pula. Kedua pegulat dimaksud adalah , Aria di kelas 58 kg, dan satu lagi di bagian putri yakni Yusihana (58 kg). Keduanya masih tergolong pegulat yunior.


Dedi berharap kedua kuda hitam DKI Jakarta ini bisa bermain maksimal seperti yang diharapkan. Lawan-lawan kedunya juga cukup keras terutama datang dari Jawa Timur dari dari Jawa Barat. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas