Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 Solo Raya: 48 Peserta Melaju ke Babak Akhir Tahap Turnamen
Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019, Senin (28/10), di GOR RM Said, Karanganyar, Jawa Tengah, masuk di hari kedua.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SOLO RAYA - Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019, Senin (28/10), di GOR RM Said, Karanganyar, Jawa Tengah, masuk di hari kedua.
Ratusan putra dan putri belia yang terbagi dalam dua kelompok usia, U-11 (di bawah usia 11 tahun) dan U-13 (di bawah usia 13 tahun), kembali bertarung.
Kali ini, mereka yang terbagi dalam dua kelompok usia, U-11 (di bawah usia 11 tahun) dan U-13 (di bawah usia 13 tahun), melanjutkan perjuangan di Tahap Turnamen.
Beberapa jam setelah fajar terbit, para calon penghuni asrama PB Djarum ini kembali melakukan rutinitas pemanasan hingga berlatih tanding dengan kawan di sudut-sudut gedung olahraga.
Tepat pukul 08:00 WIB Tahap Turnamen pun dimulai dengan dipantau langsung oleh Tim Pencari Bakat yang terdiri yang terdiri dari para legenda bulutangkis Indonesia dan tim pelatih PB Djarum.
Dikomandoi Fung Permadi, Tim Pencari Bakat terus melakukan pemantauan terhadap 289 atlet muda yang bertarung di tahap ini, setelah sehari sebelumnya melakukan proses penjaringan bibit-bibit pebulutangkis melalui Tahap Screening.
Selain Fung, tim ini juga diisi Denny Kantono, Fran Kurniawan, Sigit Budiarto, Lilyana Natsir, Ellen Angelina, Basri Yusuf, Komala Dewi, Bandar Sigit, Imam Tohari, Reni Ardhianingrum, dan Engga Setiawan.
Di Tahap Turnamen, para peserta bertanding sesuai kategori umur dengan sistem full games (poin 21 atau sampai dengan selesai). Persaingan antar-peserta, baik putra maupun putri, kian terlihat sejak laga pertama di fase ini digelar.
Para peserta yang berhasil menyudahi setiap pertandingan dengan kemenangan di hari pertama fase ini, besok, kembali melanjutkan perjuangan mereka di hari penutup Audisi Umum.
Sebanyak 48 peserta berhasil lolos Tahap Turnamen di hari kedua Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 di Solo Raya, dengan rincian 16 peserta di kelompok U-11 Putra, 8 peserta (U-11 Putri), 16 peserta (U-13 Putra), dan 8 peserta (U-13 Putri).
Mereka akan kembali bertanding sebanyak dua kali di hari ketiga, Selasa (29/10), guna meraih Super Tiket menuju tahap Final Audisi di Kudus pada 20-22 November 2019.
Pada sesi acara bincang-bincang yang digelar di GOR RM Said, Karanganyar, Minggu (27/10) petang, Liliyana Natsir sempat berbagi cerita seputar pengalamannya saat kali pertama hijrah ke Jakarta, guna meraih prestasi melalui bulutangkis. Di hadapan ratusan pebulutangkis muda peserta Audisi Umum serta para orangtua, Butet, sapaan akrab Liliyana, menyelipkan pesan agar jangan cepat kecewa jika belum lolos pada fase ini.
"Buat adik-adik, saya, Kak Kevin, Kak Tontowi, atau senior-senior yang lain, kita bisa sampai di titik seperti sekarang ini karena pasti sebelumnya pernah merasakan gagal dan kalah. Itu semua sudah kita alami. Menang atau kalah itu biasa, yang penting kita jangan putus asa. Kalau gagal, berarti latihan kurang keras, kurang disiplin, atau kondisi kurang bisa dijaga. Tolong diikuti semua program pelatih," papar peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ini.
"Jika belum lolos, kecewa boleh tapi jangan berlarut-larut. Harus dan wajib latihan lagi. Dan siapa tahu, kelak, adik-adik dari Solo Raya ini bisa meneruskan prestasi kakak-kakaknya," tambah Butet, yang disambut teriakan "Amin!" dari anak-anak yang berada di depan panggung.
Chelsea Marvelyn Istanto, peserta dari Merauke, mengikuti Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 sejak kali pertama digelar pada akhir Juli lalu. Setahun lampau Chelsea juga sempat mengikuti Audisi Umum di Kota Manado.
Tahun ini, atlet yang masuk kelompok U-13 Putri tersebut gagal meraih Super Tiket di Bandung, Purwokerto, dan Surabaya. Di Solo Raya langkahnya terhenti di fase awal Tahap Turnamen.
Meski demikian, Chelsea memastikan bakal kembali berlaga di Audisi Umum pamungkas pada tahun ini di Kudus, lantaran ingin mewujudkan impian menjadi seperti pebulutangkis idolanya.
"Saya pengen seperti Liliyana Natsir. Jadi saya harus jaga kondisi dan siapkan mental, karena biasanya saya cepat down kalau lihat lawan badannya lebih tinggi atau jago. Dan di Kudus nanti adalah kesempatan saya yang terakhir di tahun ini," tuturnya.
Sementara, Muhammad Affan Alaudin, asal Tulungagung, Jawa Timur, tercatat sudah enam kali mengikuti Audisi Umum. Setahun lalu, Affan menjajal kemampuan melalui ajang pencarian bibit-bibit bulutangkis ini Surabaya dan Kudus. Meski belum berhasil lolos, peserta U-11 Putra ini tak patah semangat.
Tahun ini Affan kembali mencoba di Bandung, Purwokerto, Surabaya, dan Solo Raya. "Ndak masalah, saya harus coba terus sampai bisa masuk diterima di PB Djarum," katanya.
Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 dapat diikuti oleh atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U11 (berusia 6-10), U13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun). Audisi akan dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan sistem gugur.
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui laman www.pbdjarum.org atau dengan mendaftarkan diri secara langsung sehari sebelum pelaksanaan Audisi Umum di GOR setiap kota audisi. Peserta diwajibkan melakukan daftar ulang satu hari sebelum tahap seleksi (H-1) sesuai kota audisi pilihannya.