Marzella Sekar Damayanti Raih Perak WKF Chmpionship Cadet 2019
Pelatnas WKF dibawah pendampingan, pembinaan fisik dan mental oleh anggota Pusjas Mabes TNI beserta beberapa Sinsei
Editor: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, CHILLE - Pelatnas WKF dibawah pendampingan, pembinaan fisik dan mental oleh anggota Pusjas Mabes TNI beserta beberapa Sinsei dr Federasi Karatedo Indonesia atau Forki di Cilangkap, Jakarta Timur tampak membuahkan hasil dengan salah satu atlit karateka dapat naik mimbar kemenangan yang mana penyiapan pemusatan latihan (TC) dengan waktu yang cukup singkat dari 25 Sept s/d 18 Oktober 2019.
Di hari pertama aven WKF Chmpionship Cadet, Junior end U21 Santiago-Chili, Bendera merah putih berkibar setelah karateka putri Indonesia yang turun di kelas Junior Kata Perorangan Putri, a.n Marzella Sekar Damayanti berhasil naik podium sebagai juara - II & merebut medali perak dengan nilai 24.46 kalah dari krateka Turkey yang keluar sebagai Juara - I dengan nilai 24.62. Sedangkan juara - III diraih oleh negara Thailand dan Jerman.
Hingga di babak selanjutnya karateka Indonesia masih mampu melanjutkan pertandingan baik di kelas Kata maupun Komite, atas pendampingan tim dan official baik Sinsei Baron maupun perwakilan pejabat dari Forki yaitu Brigjen TNI Sapriadi yang sekaligus pimpin kontingen Indonesia yang selalu mendorong dalam memberikan semangat spirit kepada anak2 asuhnya hingga saat ini kejuaraan berlangsung sekalipun perlu di ketahui kondisi politik di tempat kejuaraan berlangsung kurang kondusif , yang menjadi atensi dan apresiasi untuk para atlit adalah semangatnya mereka yang tidak pernah kendor mental tandingnya dengan situasi kondisi yang mungkin kurang berpihak, " tegasnya
Kejuaraan di even dunia atau lebih di kenal WKF Chmpionship Cadet, Junior end U21 Santiago-Chili, saat ini merupakan momen para atlit Indonesia sebagai ajang untuk mendalami taktik dan tehnik sekaligus mental dimana postur atlit asia khususnya Indonesia sangatlah jauh di bandingkan postur negara2 eropa dan juga situasi keamanan negara Chille dimana hingga saat ini masih di berlakukan jam malam karena dari dampak faktor suhu politik yang tidak menentu , yang jelas tetap kita akui dari semangat juang yang tinggi dari para karateka Indonesia tidak diragukan lagi saat lomba, " pungkas Brigjen TNI Sapriadi.