Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019: Tahap Final Peserta Ditandingkan Lawan Pilihan Tim Pelatih
Peserta final audisi ini nantinya akan dinilai oleh tim pelatih untuk menentukan siapa yang bakal tereleminasi.
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 sudah pada tahap final, untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan oleh para peserta final tersebut, Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi mengatakan peserta final tahun ini akan ditandingkan antar pemain di kategorinya sesuai dengan tanggal lahir yang sama atau minimal yang dekat-dekat hari atau bulannya.
"Di final ini prosesnya para peserta akan dipertandingkan pertama kali dengan patokan sesuai tahun kelahiran, setelah itu di sesi kedua sesuai permintaan para pelatih, peserta final audisi ini akan ditandingkan dengan lawan pilihan pelatih, mereka akan dilihat apakah menampilkan permainan sesuai dengan konsep yang diinginkan pelatih," ungkap Fung Permadi di GOR Jati Kudus, Rabu (20/11/2019).
Setelah itu, dijelaskan Fung Permadi, peserta final audisi ini nantinya akan dinilai oleh tim pelatih untuk menentukan siapa yang bakal tereleminasi.
"Keesok hari, kembali pertandingan akan digelar sesuai dengan pesanan tim pelatih, tetap di setiap tahap akan ada eliminasi, hari Jumat paginya diadakan tes fisik bagi atlet yang masih dalam proses final audisi, setelah selesai tes, kita sorenya akan gelar satu pertandingan lagi untuk meyakinkan penilaian kita siapa yang masuk ke tahap karantina. Itu diputuskan Jumat sore atau malam harinya," jelas Fung Permadi.
Usai dilakukan seleksi siapa yang lolos, pada tanggal 29 November 2019, setelah masuk karantina baru ditentukan siapa yang berjak menerima beasiswa, berdasarkan penilaian kemampuan skil dan fisik.
"Selama karantina satu minggu pertama akan dilihat masalah kegigihan pebulutangkis dalam mengikuti latihan. Masalah kegigihan ini juga akan dilihat di final audisi ini juga sebagai salah satu penilaian, sejauh mana kegigihan mereka dalam bermain," kata Fung Permadi.
Dalam karantina nanti, diakui Fung belum bisa dilihat hasilnya karena baru masuk dalam satu minggu, nanti setelah dua bulan baru benar-benar bisa dilihat dan didalami.
Dikatakan Fung Permadi pihaknya akan menilai juga bagaimana para pebulutangkis tunggal yang menjadi fokus pihaknya menguasai bagaimana mengkover lapangan apakah cukup rapih apa tidak.
"Jika pebulutangkis yang berusia 10 tahun sudah mempunya pergerakan kaki untuk menutup lebar lapangan dalam satu permainan bisa kita simpulkan itu adalah bakat alam," tuturnya.