Kemenpora Bantah Isu Cek Keperawanan Atlet Senam SEA Games 2019, Ini Klarifikasinya
Mengenai pemulangan atlet senam dari Persatuan Senam Indonesia (PERSANI), Menteri Pemuda dan Olahraga (MENPORA) Zainudin Amali meluruskan masalah itu.
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Mengenai pemulangan atlet senam dari Persatuan Senam Indonesia (PERSANI), Menteri Pemuda dan Olahraga (MENPORA) Zainudin Amali meluruskan masalah tersebut, Jumat (29/11/2019).
Dikabarkan, atlet senam asal Kediri, Jawa Timur, Shalfa Avrila Siani dipulangkan karena tuduhan masalah keperawanan.
Zainudin menjelaskan pihaknya sudah menghubungi langsung PERSANI terkait masalah tersebut.
"Kami baru dapat info kehebohan soal berita pemulangan atlet senam SEA Games secara paksa oleh pelatih PERSANI. Kami langsung call Bu Ita dari PERSANI, dan infonya tidak betul ada pemulangan paksa oleh pelatih PERSANI" ujar Zainudin.
Lalu ia juga mengatakan alasan pemulangan tersebut adalah masalah indisipliner.
"Yang benar kata Pak Indra (pelatihnya yg di Jatim) bahwa atlet tersebut indisiplin dan kurang fokus dan berdampak prestasi menurun, sehingga di putuskan pelatihnya tidak di sertakan di SEA Games."
"Dan digantikan oleh atlet lain yang peringkatnya jauh lebih tinggi." jelasnya menambahkan.
Pihak Kemenpora juga turut prihatin dengan kejadian tersebut Zainudin menambahkan pihaknya sudah berkomunikasi dengan PERSANI dan isu yang beredar masalah keperawanan tersebut tidak benar dan murni masalah prestasi.
Zainudin juga menjelaskan tentang masalah pemulangan atau pemilihan atlet adalah hak dari cabang olahraga masing masing
"Sesuai dengan Perpres 95 tahun 2017, hak promosi dan degradasi atlet memang ada di Cabor (cabang olahraga), bukan di Kemenpora maupun KONI," ujar Zainudin.
Namun dirinya tetap akan menindak tegas jika dugaan maslaah keperawanan itu benar-benar terjadi.
"Tetapi jika benar bahwa pemulangan atlet itu karena dugaan masalah keperawanan yg dikatakan pelatihnya, kami akan tindak tegas, karena ini selain masalah privasi dan kehormatan seseorang, juga itu tdk ada hubungannya dgn soal prestasi," tegasnya.
Terakhir, ia mengingatkan cabang olahraga agar tidak menimbulkan kehebohan, dan jika terjadi masasalah bisa berkonsultasi dengan induk cabang olahraga dan bisa terselesaikan dengan baik.
"Kepada seluruh cabor kami ingatkan untuk tidak menimbulkan kehebohan sekecil apapun, karena itu akan berdampak luas pada konsentrasi kontingen Indonesia secara keseluruhan."
"Lebih baik berkonsultasi langsung pada pimpinan induk cabor ataupun KONI dan jika tidak dapat terselesaikan langsung ke Kemenpora, agar isu-isu sensitif seperti itu bisa segera dimitigasi secepatnya," beber Zainudin.
(Tribunnews/Haikal)