Gagal Tes Doping, Andrea Iannone Terancam Tak Bisa Berlaga di MotoGP Selama 4 Tahun
Pembalap MotoGP, Andrea Iannone secara resmi telah diskor oleh FIM karena gagal menjalani tes doping saat berlaga di seri balapan Malaysia.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pembalap MotoGP, Andrea Iannone secara resmi telah diskor oleh FIM karena gagal menjalani tes doping saat berlaga di seri balapan Malaysia, Selasa (18/12/2019).
Dalam tes standar yang dilakukan oleh FIM di Sepang, sampel urin Iannone ditemukan sebuah zat yang tidak spesifik dimana hal itu dilarang dalam aturan.
Menyusul penyelidikan awal yang dilakukan oleh tim Laboratorium Dunia Anti-Doping (WADA) di Jerman, FIM secara resmi menangguhkan status Iannone dalam ajang MotoGP.
Dilansir dari Crash.net, alhasil Iannone dilarang untuk berpartisipasi dalam setiap kompetisi ajang MotoGP sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Penangguhan itu tentu akan membuat masa depan Iannone di balapan MotoGP menjadi diragukan.
Apalagi pembalap asal Italia itu telah bergabung secara resmi bersama tim Aprilia untuk kompetisi MotoGP 2020.
Jika tim Aprilia mengambil tindakan terhadap Iannone, kemungkinan Bradley Smith diprediksi menjadi opsi pengganti.
Disisi lain, Iannone mencoba menanggapi hal tersebut dengan menyakini dirinya tidak mungkin bersalah.
“Saya benar-benar santai dan saya ingin meyakinkan penggemar dan Aprilia Racing saya,” tulis Iannone di akun Instagram-nya.
"Saya juga terbuka untuk setiap hasil analisa yang berlawanan yang mungkin hal tersebut membuat saya terkejut, karena saat ini memang saya belum menerima pernyataan resmi," tambahnya.
Iannone menegaskan dirinya selalu berusaha mengikuti setiap pemeriksaan rutin selama bertahun-tahun.
"Selama bertahun-tahun dan juga musim ini, saya telah menjalani pemeriksaan secara terus menerus serta jelas selalu terbukti negatif," tegas Iannone.
"Itulah sebabnya saya sangat percaya pada kesimpulan bahwa saya pasti tidak akan bersalah dalam kasus ini," ujarnya.
Pembalap asal Italia tersebut sekarang memiliki hak untuk memberikan penjelasan dan pembelaan terhadap kasus doping menjeratnya saat ini.