TRIBUNNEWS.COM - Olimpiade 2020 yang akan dihelat di Tokyo Jepang tinggal sebentar lagi, namun Chef de Mission (CdM) Indonesia, Rosan Roeslani masih belum ada gambaran target medali untuk para kontingen, Jumat (10/1/2020).

Ajang Multi Event terbesar seantro bumi, Olimpiade 2020 akan diselenggarakan di Tokyo, Jepang pada Juli hingga Agustus 2020 mendatang.

Dan Indonesia dipastikan akan menjadi salah satu peserta di ajang tersebut.

Namun, Roslan selaku CdM masih belum ada gambaran mengenai target medali untuk para kontingen nantinya.

Ia mengaku hal ini masih harus didiskusikan dengan Kemenpora, NOC Indonesia, dan cabor-caboir yang berlaga di Olimpiade 2020 nanti untuk bisa menghitung target.

"Kami belum ada gambaran berapa target medali emas," ucap Rosan dilansir Kompas.com.

Meski demikian, Roslan berharap raihan medali di Olimpiade 2020 nanti bisa lebih baik dari capaian empat tahun lalu di Olimpiade RIo 2016.

Pada Olimpiade 2016 lalu, Indonesia mampu meraih tiga medali masing- masing dua perak dari angkat besi dan satu emas dari cabor bulu tangkis.

"Target medali yang jelas lebih baik dari Olimpiade 2016 ya. (Olimpiade) Rio kan kita dapat 1 emas dan 2 perak," ungkap Rosan.

"Hasilnya harus lebih baik. Akan tetapi, saya belum bisa pastikan karena masih harus ketemu NOC Indonesia dan cabor-cabor tersebut," imbuhnya.

Meskipun belum bisa menentukan berapa target keseluruhan kontingen Indonesia, dirinya memiliki target pribadi di Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

Hal ini disebabkan selain merupakan CdM Indonesia untuk Olimpiade 2020, dirinya juga merupakan Ketum PABBSI (Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia).

Rosan ingin angkat besi menjadi salah satu cabor yang mampu rutin menyumbang medali di Olimpiade selain bulu tangkis.

Dan target yang dia ingin angkat besi raih adalah emas.