Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Kalah dari Wakli Perancis di Indonesia Masters 2020, Praveen: Mereka Main Tanpa Beban

Praveen Jordan ungkapkan kekecewaan sekaligus alasan mengapa dia dan pasangannya, Melati Daeva Oktavianti kalah di perempatfinal Indonesia Master 2020

Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Kalah dari Wakli Perancis di Indonesia Masters 2020, Praveen: Mereka Main Tanpa Beban
Badmintonindonesia.org
Pebulutangkis Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti beraksi saat pertandingan semifinal bulu tangkis perorangan SEA Games 2019, Minggu (8/12/2019) di Muntinlupa Sports Complex. 

TRIBUNNEWS.COM - Praveen Jordan mengungkapkan kekecewaan sekaligus alasan mengapa dia dan pasangannya, Melati Daeva Oktavianti kalah di perempat final Indonesia Masters 2020, Jumat (17/12020).

Secara mengejutkan wakil ganda campuran unggulan lima Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dikalahkan pasangan non unggulan dari Perancis, Thom Gicquel/Delphin Delrue.

Pasangan Praveen/Melati kalah setelah melalui pertandingan sengit tiga game, 19-21, 21-14 dan 18-21.

Melati pun mengatakan menyayangkan kekalahan terlebih di game ketiga karena banyak boal mati.

"Game terakhir disayangkan, padahal di awal kami memimpin jauh."

"Waktu poin 11 banyak bola mati sendiri, di poin 11-20 finishing-nya, mati sendiri di bola gampang, di poin kritis," ungkap Melati dilansir BadmintonIndonesia.org.

Sementara itu, Praveen mengatakan lawannya yang merupakan non unggulan bermain lepas dan tanpa beban.

Berita Rekomendasi

Sedangkan dirinya dan Melati merupakan unggulan lima terlebih bermain di kandang sendiri.

"Lawan kan bukan unggulan, mereka main nothing to lose, yang penting mereka fight saja, padahal rangking berapa?"

"Mereka main nggak ada beban, sedangkan kami main di kandang sendiri dan statusnya unggulan," ujar Praveen.

Selain itu, Praveen juga mengungkapkan pemain Eropa lebih banya bermain strategis sementara tekniknya merata.

"Kalau soal kelebihan lawan, pemain Eropa itu main strategi saja, kalau teknik hampir merata," imbuh pebulu tangkis berusia 26 tahun tersebut.

Selanjutnya, Praveen/Melati akan fokus untuk menatap All England pada bulan Maret mendatang.

"Tahun ini kami goal-nya di All England dan olimpiade. Tapi kami banyak dapat pelajaran di Malaysia Masters dan Indonesia Masters," sebut Praveen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas