Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Qarrar Firhand Sabet Juara di Dua Ajang International Berbeda Dalam Dua Pekan Beruntun

Qarrar Firhand berhasil Juara di dua ajang international berbeda dalam dua pekan beruntun.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Qarrar Firhand Sabet Juara di Dua Ajang International Berbeda Dalam Dua Pekan Beruntun
dok pribadi
Qarrar Firhand 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Qarrar Firhand berhasil Juara di dua ajang international berbeda dalam dua pekan beruntun.

Jelas suasana ini bagi bocah berusia 9 tahun itu tentu merupakan sebuah pencapaian luar biasa.

Dan, ketika ia melanjutkan berlomba di pekan ketiga pada ajang yang notabene baru baginya, Putaran 1 IAME Asia Series, di Sentul Karting International Circuit, Minggu (23/2/2020), tentu saja, Qarrar dan skuatnya, Tanada Racing Team begitu was-was sejak awal lantaran segala-galanya beda dengan dua lomba sebelumnya. Tapi, Qarrar yang akrab disapa Al ini memang luar biasa.

Qarrar Firhand diwawancaraaa
Qarrar Firhand

Di kelas Cadet (7-9 tahun) Qarrar justru membuktikan diri bisa kembali juara. Ia diikuti Micah Vino Satrio (ASR Motorsport) ditempat kedua dan Olivier Rito Sini (C & C ESI Racing) di posisi ketiga. Secara Overall X30, Al finis ketujuh di belakang sejumlah pembalap Malaysia, Singapura, India, Sirlanka, dan Filipina.

Putra bungsu pasangan mantan pembalap internasional Firhand Ali dan Aimaa Fatimah ini memang terlihat agak kecewa setelah kembali ke padok.

"Memang Al juara di kelas Cadet ya tapi itu pembalap aning kok pada kenceng-kenceng ya mesinnya," tutur Al, panggilan akrab Qarrar Firhand yang merupakan siswa kelas 3 SD Al Wildan International Islamic School 4 Lebak Bulus Jakarta Selatan ini.

Al kecewa karena ia merasa situasi dan kondisi tak bersahabat dengannya. Tapi, lepas dari itu, pelatih fisiknya, Dennis Van Rhee mengaku bangga melihat perkembangan Al.

Berita Rekomendasi

Mengikuti event IAME Asia Series yang notabene baru dengan memakai mesin IAME X30, memang terlihat masih belum terbiasa.

"Tapi, improve-nya luar biasa. Ia menjalani semua dengan benar dan bisa finis pertama di kelas Kadet dan overall di tempat ketujuh. Itu sudah bagus. Tinggal bagaimana selanjutnya kita atur irama permainannya agar lebih sabar di lintasan," jelas Dennis usai menyaksikan Al berlomba.

Menurut ayah Al, Firhand Ali, Al sendiri rata-rata kalah 0,3 detik dari pembalap tercepatnya di kelas. Itu yang disesali Firhand. Tapi, manager Al, Faris Lutfi mengaku harus lebih sabar menghadapi Al.

"Usianya masih belia, tapi lonjakannya termasuk top. Jadi, tinggal bagaimana kita bersabar saja," ujar Lutfi yang beberapa bulan ke depan akan terbang bersama Al ke Italia untuk menjalani latihan sekaligus ambil bagian di sejumlah event di Italia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas