Raja Sapta Oktohari Ungkap Alasan Ubah Penyebutan KOI Jadi NOC Indonesia
Menurut Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari penggunaan nama NOC Indonesia lebih mudah dikenal dalam kegiatan internasional.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terus berupaya untuk melakukan penawaran Olimpiade 2032 bisa dihelat di Indonesia.
Hal mendasar yang KOI lakukan yakni mengubah nama KOI menjadi National Olympic Committee of Indonesia (NOC Indonesia).
Menurut Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari penggunaan nama NOC Indonesia lebih mudah dikenal dalam kegiatan internasional.
“Kita terbiasa diri menyebut NOC, mungkin masih banyak yang bertanya-tanya, kenapa tiba-tiba jadi NOC. Faktanya NOC adalah perwakilan resmi dari IOC di Indonesia,” kata Okto dalam kata sambutannya di acara Rapat Anggota Tahunan National Olympic Committee (NOC) of Indonesia di Sheraton Hotel, Jakarta, Senin (2/3/2020).
“Dalam Undang-Undang menyebut Komite Olimpiade Indonesia, saya setuju. Tapi tidak disingkat KOI. Kita menggunakan NOC Indonesia, kenapa karena kita ini sedang sangat serius,”
“Presiden kita mengirimkan surat secara langsung ke presiden IOC pasca Asian Games lalu. surat itu meminta Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032,” jelasnya.
Bidding Olimpiade 2032 mulai diperkenalkan pada Olimpiade 2020 Tokyo Juli mendatang. Rencananya, NOC Indonesia akan membuat Rumah Indonesia di Tokyo sebagai publikasi dan promosi.
Hingga kini, pesaing kuat Indonesia untuk menjadi host Olimpiade 2032 adalah Brisbane, Australia. Ada juga India dan gabungan Korea.
Akan tetapi Indonesia punya kans besar terlebih Australia sudah pernah menyelenggarkan pada 2000 silam, dan belum ada perwakilan Asia Tenggara yang pernah menggelar Olimpiade.