Kontroversi di Final All England 1976, Liem Swie King dan Rudy Hartono Masih Kompak Bungkam
Ada kontroversi final All England 1976 yang melegenda, Liem Swie King dan Rudy Hartono kompak bungkam hingga saat ini. Apa yang sebenarnya terjadi?
Editor: Rizki Aningtyas Tiara
TRIBUNNEWS.COM - Jelang kompetisi All England 2020 yang berlangsung pekan depan, tepatnya pada 11-15 Maret 2020, membuat ingatan sejarah bulutangkis dunia menguap kembali.
Tahun lalu, dunia bulutangkis dibuat takjub dengan kecemerlangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang berhasil merebut kemenangan ajang tertua di dunia kedua kalinya.
Padahal mata dunia sedang tertuju pada ganda putra nomor satu, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang menjadi juara bertahan All England tahun 2017 dan 2018.
Yang lebih mengejutkan, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya justru tersingkir di babak pertama turnamen prestisius tersebut sekaligus di masa kejayaan pasangan berjuluk The Minions ini.
• Perjuangan Sang Ayah demi Kevin Sanjaya; Rela Tempuh Jarak Jauh, Tak Pernah Absen Dampingi Latihan
Momen tersebut hanyalah sebagian kecil dari kisah bulutangkis Indonesia di citra dunia.
Jauh sebelumnya, ada pertandingan fenomenal yang terjadi pada laga final All England 1976.
Pertandingan tunggal putra sesama Indonesia di final All England pada 1976 tersebut masih menyimpan misteri besar bagi para pecinta bulutangkis Tanah Air.
Partai puncak All Indonesian Final yang mempertemukan dua legenda, Rudy Hartono kontra Liem Swie King, menimbulkan banyak tanda tanya.
Sedang dalam performa terbaiknya Liem Swie King justru meleset dari dugaan lantaran kalah dengan mudah dari Rudy Hartono dengan skor 7-15 dan 5-15.
Dalam dua set langsung dan dengan selisih skor yang lebar membuat dunia bulutangkis sangsi.