TRIBUNNEWS.COM - Ancaman virus Corona semakin nyata, termasuk dalam gelaran Moto GP 2020.

Virus Corna menjadi satu-satunya alasan dibatalkannya race yang akan berlangsung di Qatar maupun tertundanya MotoGP seri Thailand.

Praktis, penyebaran virus yang bersumber dari Wuhan, China tersebut kini semakin merajalela.

Baca: Jorge Lorenzo Dapat Wildcard MotoGP Catalunya 2020, Bisa Samai Rekor Valentino Rossi?

Baca: Jadwal Acara TV Minggu, 8 Maret 2020: MotoGP di TRANS 7, Transformers: The Last Knight di TRANS TV

Dilansir dari Autosport, MtoGP Austin, Amerika Serikat yang dijadwalkan sebagai ajang perdana balap motor berkelas itu, terancam mengalami penundaan bahkan batal berlangsung.

Hal tersebut dikarenakan Walkota Justin Steve Adler menyatakan keadaan bencana lokal menanggapi ancaman virus corona.

Bahkan Austin menangguhkan acara-acara besar dengan kehadiran lebih dari 2.500 orang.

Acara besar dapat berlangsung ketika pihak penyeleanggara dapat memeberikan kepastian kepada Departemen Kesehatan Masyarakat jika acara tersebut telah melakukan langkah langkah yang tepat untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Sejauh ini, laporan menyebutkan setidaknya terdapat 17 orang dipastikan aktif karena virus tersebut di kota Texas.

Jika kondisi tersebut tak segara diantisipasi, bukan tidak mungkin gelaran MotoGP seri Austin, Amerika Serikat akan mengalami nasib yang sama seperti Thailand, bahkan Qatar.

Sebelumnya MotoGP 2020 telah mengumumkan kalender baru yang telah direvisi, dengan Austin yang tampil sebagai pembuka musim.

Baca: Jadwal Acara TV Minggu, 8 Maret 2020: MotoGP di TRANS 7, Transformers: The Last Knight di TRANS TV

Baca: Bos Dorna Carmelo Ezepalata Khawatir Akan Ada Seri MotoGP yang Dibatalkan Lagi Setelah GP Qatar

Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna menyebutkan kemungkinan balapan diadakan secara tertutup tanpa penonton.

"Segalanya mungkin," ungkapnya seperti yang dilansir dari Autosport.

"Yang paling penting bagi kami adalah memiliki solusi bersama untuk semuanya."

"Kami selalu mengatakan bahwa Dorna dengan perjanjiannya dengan FIM dan IRTA, ini adalah kondisi yang akan kami lewati bersama."