Resmi: Balapan Indianapolis 500 Ditunda hingga 23 Agustus Akibat Virus Corona
Salah satu balapan paling bergengsi dunia, Indianapolis 500 secara resmi ditangguhkan oleh pihak penyelenggara.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Salah satu balapan paling bergengsi dunia, Indianapolis 500 secara resmi ditangguhkan oleh pihak penyelenggara.
Balapan Indy 500 terpaksa ditunda selama tiga bulan akibat pandemik virus corona yang telah melanda berbagai belahan dunia.
Grand Prix perdana ajang balapan Indy 500 awalnya akan dimulai pada tanggal 24 Mei 2020 di Amerika Serikat.
Akibat penundaan tersebut, seri balapan Indy 500 diharapkan bisa kembali bergulir pada 23 Agustus mendatang.
Salah satu tokoh pebalap yang akan kembali berpartisipasi adalah Fernando Alonso.
Baca: Formula 1 2020 Bisa Jadi Digelar Saat GP Kanada Tanggal 14 Juni
Baca: Anies Baswedan Ungkap akan Batasi Perizinan Kegiatan karena Virus Corona, Najwa Shibab: Formula E?
Seperti yang kita ketahui, Fernando Alonso merupakan pebalap Indianapolis Motor Speedway yang pernah menjadi juara dunia Formula One sebanyak dua kali.
Dengan kematangannya mengendari kendaraan, Fernando Alonso ingin membuktikan kapasitasnya sebagai pebalap hebat di Indy 500.
Nada kecewa dilontarkan oleh Roger Penske atas keputusan penundaan balapan hingga lima bulan mendatang.
Roger Penske sendiri merupakan sebagai salah satu pembentuk tim balap Penske Racing.
Baca: Gelaran Formula E Ditunda karena Virus Corona, Ini Kata Mahfud MD
Penske Racing juga menjadi salah satu tim paling sukses dalam ajang balapan Indy Car dan Nascar.
"Bulan Mei di Indianapolis Motor Speedwaay adalah waktu favorit saya tahun ini dan seperti para penggemar kami, saya kecewa bahwa kami harus menjadwal ulang Indianapolis 500," ungkap Roger Penske, seperti dikutip dari Fox Sports Asia.
Walaupun demikian, mantan pebalap F1 asal Amerika Serikat tersebut menyadari situasi sekarang menjadikan faktor keselamatan dan kesahatan jadi yang utama.
"Namun, kesehatan dan keselamatan peserta acara serta penonton kami adalah prioritas utama kami," tambahnya.
"Kami percaya bahwa menunda acara merupakan keputusan yang dilandasi tanggung jawab dengan kondisi serta batas yang kami hadapi," lanjut pria kelahiran Ohio, 20 Februari 1937 tersebut.