Persaingan Ducati dan Repsol Honda Berlanjut di Luar Lintasan: Luigi Dall`Igna vs Alberto Puig
Meskipun gelaran MotoGP musim 2020 belum melangsungkan race perdana, namun persaingan antar tim mulai terlihat.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Meskipun gelaran MotoGP musim 2020 belum melangsungkan race perdana, namun persaingan antar tim mulai terlihat.
Dua tim yang mulai menunjukkan persaingan tersebut ialah Repsol Honda dan Ducati.
Uniknya, persaingan kali ini bukan di dalam lintasan melainkan adu argumen yang ditunjukkan oleh Bos Honda, Alberto Puig dan Bos Ducati, Luigi 'Gigi' Dall`Igna.
Baca: Razlan Razali Optimis Quartararo Mampu Bersaing di Perebutan Juara Dunia MotoGP 2020
Baca: Valentino Rossi Batal Ikuti Balap Virtual MotoGP 2020 pada 29 Maret Mendatang
Beberapa waktu yang lalu Gigi Dall`Igna sempat memulai pernyataan menohok dengan situasi pandemi virus corona, tim Repsol Honda mendapatkan keuntungan.
Bukan menjadi rahasia lagi, jika pandemi virus corona merupakan masalah yang mengakibatkan terbengkalainya MotoGP 2020 kali ini.
Sejumlah race terpaksa harus mengalami pembatalan hingga penundaan akibatnya.
Kondisi tersebut memicu Bos Ducati menyatakan kondisi tersebut membuat Repsol Honda dan Marc Marquez mendapatkan keuntungan.
Pasalnya Marc Marquez dalam tes pra musimnya sempat mengalami kendala pada bagian kecepatan RC213V-nya.
Baca: Update Jadwal MotoGP 2020: Resmi, Seri Jerez Spanyol Ditunda
Baca: Danny Aldridge Ungkap Alokasi Mesin MotoGP 2020 Dapat Dipangkas jika Race Berkurang
Tak terima mendapatkan tudingan, Alberto Puig membalas komentar Bos Ducati itu dengan pernyataan yang lebih menohok.
Ia merasa tak terima dengan disebut sebagai pihak yang memperoleh keuntungan ditengah virus corona yang menjadi ancaman kesehatan semua orang saat ini.
Ia menyebut fakta bahwa Repsol Honda adalah satu-satunya tim pabrikan yang bisa menyerahkan desain gambar mesin 2020-nya tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Penyerahan tersebut merupakan ketentuan yang harus dilakukan seleuruh tim guna mendapatkan Homologasi dari FIM.
"Kami satu-satunya yang memenuhi ketentuan itu tepat waktu. Kalau kemudian setelah itu ada pabrikan yang melakukan sesuatu yang aneh pada mesinnya maka itu bukanlah Honda," tegasnya seeprti yang dilansir dari Autosport.
"Apa yang seharusnya dilakukan Ducati adalah mempersiapkan diri menghadapi semua tantangan di Qatar."
Puig enggan menerima tudingan yang diberikan oleh Bos Ducati tersebut.
Bukan menjadi rahasia lagi, dalam beberapa musim terakhir, Ducati kembali menunjukkan tajinya di Grad Prix kelas premier.
Sebelumnya, grid depan yang biasanya menempatkan Yamaha, dan Honda, kini Ducati memiliki kesempatan merusak dominasi tim pabrikan asal Jepang tersebut.
Repsol Honda tentu dirasa tim yang mendapatkan saingan, pasalnya Ducati yang merupakan tim pabrikan dari Italia itu mengedepankan kelebihan pada kecepatan.
Termasuk saat mengaspal di lintasan lurus.
Sebelumnya trek tersebut dikuasai oleh Honda, namun dalam 2 musim terakhir, Ducati mampu menyaingi bahkan mengalahkan Repsol Honda dalam kecepatan di lintasan lurus.
Ditambah, musim ini pabrikan tim asal Italia itu memiliki pengembangan baru yang dinamakan Holehot.
Di mana pengembangan tersebut dapat membantu motor Ducati menurunkan shock belakang ketika melakukan pengereman.
(Tribunnews.com/Giri)