Dampak Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 Bikin Pusing BWF, Kejuaraan Dunia Terancam Ditiadakan
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) diyakini tengah mengalami banyak masalah saat ini akibat penundaan pagelaraan Olimpiade Tokyo 2020.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Menanggapi situasi demikian, Sekretaris Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) yakni Datuk Kenny Goh melayangkan pandangannya terhadap masalah tersebut.
Datuk Kenny Goh menganggap bukanlah hal ideal untuk menyelenggarakan Kejuaraan Dunia di tahun yang sama dengan Olimpiade.
"Jika BWF masih ingin menyelenggarakan Kejuaraan Dunia itu berarti akan ada tiga turnamen besar tahun depan mulai dari Olimpiade, Kejuaraan Dunia, dan Piala Sudirman," ungkap Denny Goh, dikutip dari The Star.
"Jangan lupa bahwa BWF World Tour Finals juga dianggap sebagai turnamen besar oleh BWF sehingga akan menjadi empat, tentu itu terlalu banyak," tambahnya.
Denny Koh menilai ajang Kejuaraan Dunia 2021 bisa saja dihapus saja mengingat waktu penyelenggaraannya hampir bebarengan dengan Olimpiade.
"Saya pikir kita harus berani membatalkan Kejuaraan Dunia karena itu diadakan setiap tahun," jelas Denny Koh.
"Saya yakin Jepang akan menjadikan Olimpiade sebagai ajang paling berkesan buat mereka mengingat apa yang terjadi pada tahun ini," sambungnya.
Walaupun demikian, usulan Denny Koh bisa saja ditolak BWF sehingga ia menyerahkan semua keputusan terkait hal itu ke pihak yang bersangkutan.
"Pada akhirnya itu sepenuhnya kewenangan BWF," akhirnya.
Penundaan Olimpiade Tokyo ternyata juga membuat salah seorang pelatih bulutangkis Malaysia sektor tunggal putra merasakan perasaan campur aduk.
Baca: Usai Juarai All England Open 2020, Viktor Axelsen Justru Terkena Denda dari BWF
Pelatih Tunggal Putra Malaysia Akui Miliki Perasaan Campur Aduk
Hendrawan selaku pelatih tunggal putra bulutangkis Malaysia mengaku memiliki perasaan campur aduk atas penundaan Olimpiade Tokyo hingga 2021.
Menyikapi hal tersebut, Hendrawan mengaku cukup senang sekaligus khawatir terhadap imbas penundaan tersebut.
Pertama, pelatih asli Indonesia tersebut mengapresiasi keputusan tersebut di tengah situasi pelik yang terjadi saat ini.