Simona Halep Ambil Positifnya Turnamen Tenis Akibat Pandemi Virus Corona alias Covid-19
Eks petenis tunggal putri nomor satu dunia asal Rumania, Simona Halep, memilih mengambil sisi positif dari dihentikannya sejumlah turnamen tenis
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM - Eks petenis tunggal putri nomor satu dunia asal Rumania, Simona Halep, memilih mengambil sisi positif dari dihentikannya sejumlah turnamen tenis akibat pandemi virus Corona alias Covid-19.
Salah satu yang dipikirkan Simona Halep ialah bahwa dia dapat menyandang status juara bertahan Wimbledon selama dua tahun.
Wimbledon 2020, yang merupakan salah satu turnamen Grand Slam pada tahun ini, dibatalkan karena pandemi Covid-19 kian tak terkendali di Inggris.
Jumlah kasus virus Corona di Inggris saat ini telah mencapai 34.707, tertinggi di antara negara-negara yang berada dalam kesatuan Inggris Raya bersama Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.
Secara keseluruhan, sudah ada 41.903 kasus Covid-19 di Inggris Raya, sedangkan korban jiwa menembus angka 4.313.
Faktor keselamatan jiwa pun menjadi alasan utama penyelenggara Wimbledon membatalkan turnamen tenis tertua di dunia ini.
Secara personal, Simona Halep yang merupakan juara Wimbledon 2019 memandang keputusan tersebut sebagai hal baik.
Sebab, dia bisa menyandang status juara bertahan selama dua tahun.
"Saya mengambil sisi positifnya saja karena sekarang saya memegang gelar juara (Wimbledon) selama dua tahun," ucap Halep.
"Jadi, saya harus hidup dengan itu (status juara bertahan) selama satu tahun dan hal tersebut adalah hal baik," kata Halep lagi.
Simona Halep tampil nyaris sempurna saat mengalahkan sesama mantan pemain nomor satu dunia dari Amerika Serikat (AS), Serena Williams, pada final Wimbledon 2019.
Saat ini, Halep menjaga kondisi fisiknya dengan sesekali joging di sekitar rumahnya.
Selebihnya, Halep memilih melakukan isolasi mandiri selama 22 hari.
Seperti halnya kompetisi olahraga dunia lainnya, turnamen tenis WTA dan ATP Tour telah ditangguhkan hingga ke pertengahan Juli mendatang.
Meski begitu, Halep mengaku siap andai penangguhan turnamen tenis diperpanjang sampai akhir tahun.
"Saya tahu skenario terburuk di kepala saya adalah turnamen tersisa sepanjang tahun ini akan dibatalkan dan, ya, saya yakin kami akan mengatasi periode ini jika mendengarkan dan tinggal di rumah dengan aman," kata Halep.
"Untuk saat ini, saya pikir penangguhan ini akan lebih lama dari Juli, kami berharap pada US Open 2020 (31 Agustus-13 September), tetapi itu belum pasti karena New York sedang berjuang melawan Corona," ucap petenis berusia 28 tahun tersebut.