Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Nasib Piala Thomas dan Uber 2020 Belum Jelas, Sekjen PBSI Tetap Ikuti Keputusan BWF

Sekretaris Jendral (Sekjen) PBSI, Achmad Budiharto akan tetap mengikuti keputuasan Federasi Badminton Dunia (BWF) terkait Piala Thomas dan Uber 2020

Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Gigih
zoom-in Nasib Piala Thomas dan Uber 2020 Belum Jelas, Sekjen PBSI Tetap Ikuti Keputusan BWF
tribunnews.com/abdul majid
CdM Indonesia untuk All England Open 2020, Achmad Budiharto (kanan) bersama Kabid Bindpres PBSI Susy Susanti dalam konferensi pers All England Open di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Kamis (5/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jendral (Sekjen) PBSI, Achmad Budiharto akan tetap mengikuti keputuasan Federasi Badminton Dunia (BWF) terkait nasib Piala Thomas dan Uber 2020.

Piala Thomas dan Uber 2020 sejatinya dijadwalkan pada 16-24 Mei mendatang di kota Aarhus, Denmark.

Berkaca pada kondisi pandemi corona yang masih meluas, jadwal tersebut telah direvisi dan diundur menjadi 15-23 Agustus.

Namun hingga kini BWF dan Asosiasi Bulutangkis Denmark masih mencari klarifikasi kepada otoritas terkait yang melarang kegiatan keramaian berskala besar hingga akhir Agustus 2020.

Kabid Binpres PBSI, Susy Susanty, CdM Tim Indonesia Achmad Budiharto dan Hendra/Ahsan saat menghadiri konferensi pers All England Open 2020 di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Kabid Binpres PBSI, Susy Susanty, CdM Tim Indonesia Achmad Budiharto dan Hendra/Ahsan saat menghadiri konferensi pers All England Open 2020 di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Kamis (5/3/2020). (tribunnews.com/abdul majid)

Baca: PBSI Sudah Membuat Protokol yang Ketat Terkait Pelatnas kata Achmad Budiharto

Baca: Pelatih Fisik PBSI Siapkan Program Latihan Ringan Bagi Pebulu Tangkis yang Tinggal di Pelatnas

Kebijakan Pemerintan Denmark tersebut dapat berdampak pada jadwal Piala Thomas dan Uber 2020 yang kemungkinan besar kembali mengalami perubahan.

Menyikapi situasi tersebut, Sekjen PBSI mengaku akan tetap memaklumi keputusan BWF apabila kembali terjadi penjadwalan ulang.

Menurut Achmad situasi seperti ini tetap harus mengutamakan keselamatan seluruh elemen atlet maupun ofisial badminton.

Berita Rekomendasi

"Kami harus bisa memaklumi apapun keputusan BWF, karena kalau memang harus dilakukan penundaan lagi, semua pasti karena menyesuaikan dengan kondisi di dunia."

"Keselamatan menjadi yang paling penting saat ini," kata Achmad Budiharto seperti yang dikutip dari Badmintonindonesia.org.

The Minions di French Open 2019
The Minions di French Open 2019 (Instagram/ina_badminton)

Baca: Kepedulian Kevin Sanjaya Perangi Corona, Raket Juara All England 2017 Dibeli Raffi Ahmad Rp 40 Juta

Baca: US Open dan French Open Diharapkan All England Lawn Tennis Club Bisa Digelar Sesuai Jadwal

Di sisi lain, ada beberapa skenario yang dapat dipertimbangkan, dengan memprioritaskan aspek kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan atlet, ofisial dan seluruh pihak yang terlibat.

BWF, Badminton Denmark, panitia penyelenggara, Sport Event Denmark serta pemerintah daerah Aarhus akan terus mengupayakan solusi terbaik dan mengumumkan hasil keputusan tersebut.

"Untuk menuju event besar itu banyak aspek yang mesti dipersiapkan,"

"Atlet kalau mau tanding di turnamen besar juga nggak gampang, tahapan persiapan yang dilalui cukup panjang," ujar Budiharto.

"Dari segi kepanitiaan pun begitu, persiapan Piala Thomas dan Uber pasti butuh waktu yang tidak sebentar,"

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas