Federasi Bulutangkis Malaysia Perpanjang Kontrak Pelatih Ganda Putra Kelahiran Indonesia
Federasi Bulutangkis Malaysia (BAM) secara resmi telah memutuskan untuk memperpanjang masa bakti pelatih ganda putranya, Paulus Firman.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Federasi Bulutangkis Malaysia (BAM) secara resmi telah memutuskan untuk memperpanjang masa bakti pelatih ganda putranya, Paulus Firman.
Peran Paulus Firman dinilai masih dibutuhkan oleh kontingen Malaysia jelang perhelatan Olimpiade yang digelar pada tahun depan.
Bersama Paulus Firman, sektor ganda putra Malaysia memang mengalami perkembangan yang cukup positif.
Tim bulutangkis sektor ganda putra kini memiliki dua pebulu tangkis andalan mereka untuk mendulang prestasi di kancah internasional.
Dua ganda putra tersebut Yakni Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Goh V Shem/Tan Wee Kiong menjadi anak didik dari sang pelatih kelahiran Indonesia tersebut.
Baca: Aaron Chia/Soh Wooi Yik Merasa Banyak Waktu Berlatih Saat Olimpiade 2020 Ditunda
Baca: Terusir dari BAM, Ganda Putra Malaysia Makin Nekat Bidik Olimpiade Tokyo 2020
Pasangan Aaron/Soh kini berhasil menduduki peringkat sepuluh besar dunia sektor ganda putra, tepatnya ranking sembilan.
Sementara, pasangan Goh/Tan menempati ranking ke-14 dunia.
Setelah membantu mereka meraih medali SEA Games tahun lalu.
Paulus Firman kini mendapatkan tugas lebih berat dalam ajang Olimpiade tahun depan.
Atas dasar kepentingan tersebut, Federasi Bulutangkis Malaysia (BAM) tak segan memperpanjang kontrak Paulus Firman.
Dilansir dari News Straits Times, Paulus Firman selalu mampu mendukung pelatihan bulu tangkis di Malaysia.
"BAM telah melihat apa yang telah saya lakukan selama dua tahun terakhir," ungkap Paulus Firman.
"Saya bersyukur bahwa mereka telah memperpanjang kontrak saya selama dua tahun lagi," sanjungnya.
Guna membayar kepercayaan yang telah diberikan oleh pihak federasi.
Paulus Firman mengaku akan lebih bekerja keras untuk menggapai misi yang telah dicanangkan federasi untuk menorehkan prestasi dalam ajang Olimpiade nantinya.
"Saya akan terus bekerja keras untuk memastikan saya terus memberikan hasil yang baik," ungkap Paulus Firman.
Namun, ia menyampaikan belum menandatangani kontrak tersebut mengingat Malaysia tengah memberlakukan lockdown karena wabah virus corona.
Paulus Firman sendiri saat ini berdomisili di daerah Bukit Kiara.
Sementara, dua pelatih asal Indonesia lainnya yakni hendrawan dan Indra Wijaya berada di Kuala Lumpur bersama keluarga mereka masing-masing.
Baca: Pelaksanaan Piala Thomas & Uber Mundur, Direktur Pelatih BAM Puji Keputusan BWF
Baca: Impian Pebulu Tangkis Muda Malaysia Ikuti Jejak Kesuksesan Lee Chong Wei
Harapan Federasi Bulutangkis Malaysia Boyong Rexy Mainaky & Rony Agustinus Pupus
Federasi Bulutangkis Malaysia (BAM) terpaksa harus gigit jari dalam usahanya untuk merekrut kembali dua pelatih hebat bulutangkis kelahiran Indonesia ke Negeri Jiran.
Dua nama pelatih yang tengah menjadi incaran BAM adalah Rexy Mainaky dan Rony Agustinus.
Seperti yang kita diketahui, Rexy Mainaky dan Rony Agustinus sendiri merupakan pelatih kelahiran Indonesia.
Keduanya merupakan mantan pebulu tangkis hebat yang pernah dimiliki oleh Indonesia pada masa lampau.
Setelah memutuskan pensiun sebagai pemain tepok bulu, keduanya mencoba merintis karir baru sebagai seorang pelatih bulutangkis.
Rexy Mainaky misalnya dirinya banyak berkarir sebagai pelatih bulutangkis di luar negeri.
Pria yang pernah menyabet emas Olimpiade Atalanta 1996 tersebut pernah merintis karir awal kepelatihnya di Inggris.
Polesannya terbukti cukup manjur setelah ia mampu membawa Inggris meraih medali perak Olimpiade 2004 lewat sektor ganda campuran.
Pasangan Gail Emms/Nathan Robertson berhasil dipoles oleh Rexy Mainaky menjadi ganda campuran kejutan yang berhasil menorehkan prestasi dalam ajang sekelas Olimpiade.
Setelahnya, Rexy Mainaky melanjutkan karir kepelatihannya di Negeri Jiran, Malaysia.
Baca: Lee Chong Wei Anggap Penundaan Olimpiade Justru Untungkan Kento Momota
Dirinya mendapatkan kontrak yang cukup lama yakni tujuh tahun di Malaysia.
Salah satu anak didikan yang berhasil menjadi pebulutangkis dunia yakni pasangan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.
Sebelum akhirnya, Rexy Mainaky menyudahi petualangannya di Malaysia pada tahun 2012 lalu.
Rexy Mainaky kemudian melanjutkan karir kepelatihnya di Filipina selama satu tahun.
Tepat pada tahun 2014, akhirnya Rexy Mainaky kembali ke tanah air dan mendapatkan amanah sebagai Kabid Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PBSI.
Setelah masa jabatannya habis, kini Rexy Mainaky tengah menikmati perjalanan karirnya bersama bulutangkis Thailand.
Di bawah arahannya, Thailand tampil baik di dua SEA Games terakhir di Kuala Lumpur (2017) dan Filipina (2019).
Baca: Daniel James Mengaku Idolai Lee Chong Wei, Puji Permainan Indahnya hingga Sosok Musuh Terberat
Sementara, Rony Agustinus sendiri merupakan pria yang pernah menjadi andalan tunggal putra Indonesia di kancah bulutangkis dunia.
Ia pernah menjadi pelatih tunggal putra Malaysia selama empat tahun mulai 2014 sampai 2018.
Sebelum akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan karir kepelatihannya di Vietnam pada tahun 2019.
Harapan Malaysia untuk kembali merekrut Rexy Mainaky dan Rony Agustinus harus pupus karena penundaan Olimpiade.
Diberitakan The Star, Rexy dan Tony akhir-akhir ini dikabarkan telah didekati oleh para petinggi Federasi Bulutangkis Malaysia (BAM).
Hanya saja, BAM gagal mendatangkan keduanya lantaran baik Rexy dan Rony diminta untuk menjadi pelatih Thailand serta Vietnam hingga Olimpiade tahun depan.
Padahal, BAM sendiri kini tengah mencari pelatih berpengalaman untuk memperkuat tim nasional dan junior mereka.
Susunan pelatih bulutangkis Malaysia saat ini diantaranya masih dipegang oleh Wong Choong Han selaku direktur pelatih.
Sektor tunggal putra ditangani oleh Hendrawan dan Indra Wijaya.
Paulus Firman, Vountus Indra Mawan dan Hoon Thien How melatih sektor ganda putra.
Dilanjutkan oleh Datuk Tey Seu Bock dan Loh Wei Sheng menangani nomor tunggal putri.
Rosman Razak dan Wong Pei Tty pada sektor ganda putri, dan Chin Ee Hui dan Teo Kok Siang memegang nomor ganda campuran.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)